Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Diminta Dukung Uji Klinis Vaksin Nusantara, 9 Anggota DPR Siap Jadi Relawan
Oleh : Irawan
Kamis | 18-03-2021 | 16:36 WIB
Nur_Yasin_PKBb.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi IX DPR RI Nur Yasin dari FPKB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nur Yasin meminta seluruh pihak mendukung proses uji klinis vaksin Nusantara yang saat ini sedang berlangsung. Pasalnya, penelitian terhadap jenis vaksin Nusantara ini hanya dilakukan oleh tiga negara di dunia, yakni Indonesia-Amerika, China dan China.

"Jenis vaksin Nusantara ini hanya diteliti oleh tiga negara di dunia, yakni Indonesia (ada Amerika juga, China dan China. Selayaknya itu tetap didukung, dan kami akan bersuara terus di Komisi IX," kata Nur Yasin dalam diskusi publik di Gedung DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Dikatakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dirinya beserta sembilan rekannya di Komisi IX DPR sudah mendaftarkan diri menjadi relawan uji klinis vaksin Nusantara tahap dua, jika hal Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan rekomendasi uji klinis.

"Jika sudah fase satu selesai dan masuk fase dua, kami (9 Anggota Komisi IX) akan menjadi relawan," ucapnya.

Meski memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan vaksin Nusantara, Nur Yasin tetap mengakui ada sisi kelemahan dari vaksin yang diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto ini, yakni lambatnya dilakukan vaksinasi karena proses vaksinasinya harus mengambil darah dan kembali disuntik ke tubuh manusia.

"Covid-19 ini kan bergerak terus, saya berharap ini harus segera, memang vaksin nusantara ini ada plus minusnya kalau kontes sekarang agak lambat untuk vaksinasi, tapi secara keilmuan ini perlu," jelasnya.

"Karena misalnya ada orang mengalami hambatan atau tidak bisa divaksin, dengan cara ini bisa divaksin, sehingga menurut saya untuk hasanah kekayaan ilmu tentang vaksin di Indonesia sangat layak," tambahnya.

Nur Yasin pun mengakui bahwa hingga kini Komisi IX DPR belum menerima hasil uji klinis tahap satu dari BPOM.

"Untuk hasil uji klinis tahap satu vaksin Nusantara DPR belum menerima karena menunggu rekomendasi dari BPOM uji tahap pertama. Itu tiga hari yang lalu, tapi harus diketahui Covid ini bergerak terus siapa tau," pungkasnya.

Diketahui, kabarnya BPOM hari ini telah melakukan uji klinis tahap satu vaksin Nusantara di Hotel Cemara, Jakarta. Langkah uji klinis yang terkesan sembunyi ini menjadi tanda tanya besar di tengah-tengah publik.

Varian baru

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah urusan Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi yang mulai dilakukan untuk melawan pandemi Covid-19 ini agar segera berakhir. Tujuannya untuk meningkatkan antibodi atau kekebalan tubuh, perlindungan, dan menekan angka kematian.

"WHO sendiri telah menetapkan 3 varian baru dari Virus Corona, B117, B 1352, dan B1. Jadi vaksinasi yang sedang kita lakukan ini menjadi sangat penting dan bermanfaat untuk antibody kita juga terhadap serangan virus atau varian baru ini," jelas Siti Nadia.

Menurut dia, munculnya varian baru dari Virus Corona dinilai adalah sebuah karakteristik dari sebuah virus atau sudah sifat alamiahnya.

"Munculnya varian baru adalah sifat atau karakteristiknya. Mereka beradaptasi dari manusia ke manusia, wilayah ke wilayah, tergantung media atau tempat dan lokasinya. Namun, vaksinasi tidaklah sia-sia, selain meningkatkan antibodi dan pelindung tubuh terhadap penyakit, bisa juga sebagai penangkal serangan dari varian baru yang muncul," pungkasnya.

Editor: Surya