Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lansia, Penyintas, dan Ibu Menyusui Boleh Vaksin Covid
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 12-02-2021 | 12:36 WIB
ilustrasi-suntik-vaksin111.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kemenkes resmi merevisi daftar kelompok masyarakat yang mendapatkan vaksin Covid-19. Dalam daftar terbaru, kelompok lansia, penyintas, komorbid, ibu menyusui hingga sasaran tunda bakal mendapat vaksinasi.

Keputusan ini tertuang lewat Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/368/2021 yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dan dikeluarkan pada 11 Februari 2021.

"Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional telah menyampaikan kajian bahwa vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun keatas, komorbid,
penyintas Covid-19 dan Ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa tambahan sebagaimana form skrining terlampir," demikian bunyi petikan dalam surat edaran itu.

Untuk teknis pelaksanaannya, bagi kelompok lansia atau kelompok usia 60 tahun ke atas akan diberikan dua dosis vaksin dengan interval pemberian 28 hari.

Sementara itu, untuk komorbid hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darah di atas 180/110 MmHg, dengan pengurukan tekanan darah dilakukan sebelum meja skrining.

Untuk komorbid diabetes, dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut. Lalu, penyintas kanker dapat diberikan vaksin.

"Penyintas Covid-19, dapat divaksinasi jika sudah lebih dari tiga bulan," tulis surat edaran tersebut.

Kemudian, surat edaran juga menyebut bahwa ibu menyusui juga bisa menerima vaksinasi Covid-19.

Selanjutnya, Kemenkes meminta daerah untuk memperbarui aplikasi PCare dalam rangka fasilitasi pembaruan skrining dan registasi ulang pada sasaran tunda vaksinasi Covid-19.

Seluruhan sasaran tunda, nantinya akan di berikan informasi untuk datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk disuntik vaksin.

Berkaitan dengan surat edaran ini, seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dapat segera melakukan tindakan korektif yang
diperlukan.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha