Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mulai Didistribusikan ke-34 Provinsi

Vaksin Sinovac Masih dalam Proses Kajian Halal MUI
Oleh : Syajarul
Minggu | 03-01-2021 | 16:33 WIB
vaksin_sinovacb.jpg Honda-Batam
Vaksin Sinovac (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, jakarta - Sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid19 dari Sinovac siap didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini, vaksin Sinovac itu tengah dalam proses kajian kehalalan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

"Vaksin Covid-19 Sinovac saat ini sedang dalam proses kajian aspek kehalalannya oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau LPPOM MUI," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma Bambang Herianto, dalam konferensi pers Update Target Penyelesaian Vaksinasi dan Kesiapan Vaksin Covid-19, Minggu (3/1/2020).

Bambang menyebut pengkajian aspek kehalalan perlu dilakukan agar mendapatkan fatwa ulama Indonesia serta sertifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Bambang pun menjelaskan terkait kandungan dalam vaksin Covid-19 dari Sinovac.

"Satu virus yang sudah dimatikan, karena ini platformnya in-activated, jadi virusnya sudah dimatikan atau sudah in-aktivasi. Jadi tidak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan, ini diketahui termasuk cara yang umum dalam membuatkan vaksin," ujar Bambang.

Kemudian, Bambang menyebut kandungan berikutnya dalam vaksin Sinovac adalah aluminium hidroksida yang berfungsi sebagai ajudan untuk meningkatkan kemampuan vaksin tersebut. Lalu, kata dia, ada juga larutan fosfat sebagai penstabil atau biasa yang disebut dengan stabilizer.

"Dan yang terakhir kandungannya adalah larutan garam natrium klorida, atau biasa di dapur ya garam dapur NaCl. Sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dan penyuntikan. Tapi tentunya garam natrium klorida ini adalah yang memenuhi standar farmaseutikal," jelasnya.

Dia memastikan bahwa vaksin Sinovac diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan-bahan lain, seperti boraks, formalin, ataupun mercury. Menurutnya, vaksin yang akan digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji ketat.

"Sehingga terjamin kualitas, keamanan, dan efektivitasnya di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, dan memenuhi ini juga standar internasional," pungkasnya.

Distrisbusi vaksin
Dalam kesempatan ini, Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto mengungkap bahwa sebanyak 3 juta dosis vaksin dari Sinovac telah tiba di Indonesia. Vaksin sebanyak itu akan didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia mulai hari ini.
"Betul mulai hari ini vaksin akan mulai kita distribusikan ke 34 provinsi," kata Bambang.

Bambang menyebut pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk pendistribusian vaksin tersebut. Menurutnya, 10 ribu puskesmas serta lebih dari 40 kantor kesehatan pelabuhan (KKP) di Tanah Air telah disiapkan untuk mendukung proses distribusi vaksin Sinovac.

"Semuanya sudah disiapkan untuk rantai dinginnya untuk menerima vaksin ini. Karena vaksin ini kan ini bukan program pertama kali dilakukan di Indonesia, banyak sekali program vaksinasi selama ini dan berjalan baik dilakukan oleh Kementerian Kesehatan," ujar Bambang.

Bambang memastikan pendistribusian vaksin ke seluruh provinsi di Indonesia akan melibatkan berbagai pihak terkait. Hal itu dilakukan agar perjalanan dari Bio Farma sebagai distributor utama dapat berjalan dengan baik.

"Sehingga nanti perjalanan dari Bio Farma ke puskesmas ini berjalan baik. Semua rantai dingin di 2 sampai 8 derajat insyaalah semua kita sudah siap," katanya.

"Sehingga vaksin nanti yang akan digunakan masyarakat benar-benar terjamin mutu dan kualitasnya, dan dapat dijaga rantai dinginnya, pendistribusiannya sampai dengan puskesmas atau nanti bila perlu di posyandu," sambungnya.

Editor: Surya