Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Pelanggaran, Tugboat dan Tongkang Benjamin 11 Senilai Ratusan Juta Menghilang
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 15-12-2020 | 09:40 WIB
tugboat1.jpg Honda-Batam
Tugboat Naomi dan tongkang Benjamin 11 sudah tidak berada di gudang Maju Ginting. (Irwan/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Banyak pelanggaran yang terjadi dalam proses pemotongan tugboat Naomi dan tongkang Benjamin 11 yang dilakukan di gudang milik Maju Ginting Kampung Kavling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Senin (12/12/2020).

Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi mulai dari tongkang tidak pernah terdaftar, baik sejarah historis kapal (CSR) maupun Clearence atau ke datang kapal ke Batam tidak pernah melapor ke KSOP Batam. Bahkan dokumen kapal itu dinyatakan palsu, pasalnya lokasi pendaftaran tongkang di KSOP Semarang mengakui tongkang tersebut tidak terdaftar.

Belum lagi kegiatan pemusnahan kapal atau pemotongan kapal yang tidak mengantongi izin dari KSOP Batam. Kini, Tugboat Naomi dan tongkang Benjamin 11 terpantau sudah tidak berada di gudang tersebut alias menghilang.

Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam, Aina Solmidas menegaskan sampai saat ini belum ada pemilik tugboat Naomi dan tongkang Benjamin 11 melakukan pengurusan izin apapun ke KSOP Batam.

"Tidak ada izin penarikan tongkang. Kapal itu dokumennya juga tidak jelas," tegas Aina, Senin (14/12/2020) sore.

Meski banyak pelangagaran hukum yang dilakukan oleh pemilik kapal maupun pemotong kapal, tidak membuat mereka terjerat dengan hukum. Tampaknya aparat terlihat membiarkan aktivitas ilegal tersebut. Diduga aparat sudah main mata dengan pemilik kapal hingga kapal itu ditarik keluar Kampung Kavling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung.

"Kemarin informasinya pemilik sudah dipanggil oleh Polairud Polda Kepri. Tapi perkembangan selanjutnya kita kurang tau," ujar tokoh masyarakat Kavling Sei Lekop.

Dia mengaku satu minggu yang lalu, tugboat dan tongkang tersebut masih berada di lokasi gudang Maju Ginting. Namun setelah warga mendatangi lokasi pemotongan agar kapal tersebut untuk dipindahkan.

"Yang jelas warga di sini (Kabling Sei Lekop-red) menolak adanya kegiatan scrap. Saya tidak tau kemana tongkang tersebut dan kapal ditarik. Yang jelas kapal itu sudah ditarik," tegasnya.

Editor: Yudha