Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Minta e-KTP di Kepri Rampung September
Oleh : Ocep
Jum'at | 01-06-2012 | 12:47 WIB

BATAM, batamtoday - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menargetkan implementasi program pengurusan KTP secara elektronik (e-KTP) di Provinsi Kepulauan Riau akan rampung pada September tahun ini.

Mendagri Gamawan Fauzi mengatakan implementasi e-KTP pada tahun ini akan rampung di sejumlah provinsi di Indonesia.

“Di Provinsi Kepri sendiri kami harapkan akan selesai pada bulan September,” ujarnya di Batam usai menyerahkan penghargaan e-KTP kepada Bupati Bintan dan Walikota Tanjungpinang serta penyerahan simbolis peralatan e-KTP ke lima bupati/walikota lain di Kepri, Kamis (31/5/2012).

Mendagri menjelaskan, proses pengurusan E-KTP se-Indonesia hingga kini sudah hampir dilakukan kepada 80 juta penduduk.

Dia yakin pada pertengahan tahun ini akan mencapai 85 juta penduduk.

Dikatakannya, saat ini sudah ada lima provinsi yang sudah menerapkan e-KTP secara penuh, diantaranya Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Yogyakarta.

Dan dia mengharapkan Kepri bisa selesai pada September tahun ini.

“Kuncinya ada di Kota Batam. Kalau Batam sudah selesai, berarti Kepri sudah bisa selesai semua karena separuh lebih dari penduduk Kepri, ada di Batam,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakannya, daerah-daerah yang sudah menerapkan e-KTP harus terus menjalankannya sehingga pendataan penduduk tidak berhenti.

Namun dia mengakui, sejauh ini salah satu hambatan yang sering dihadapi adalah soal peralatan.

Dimana jumlah peralatan yang diberikan Kemendagri ke daerah belum tentu sebanding dengan jumlah penduduk sehingga sejumlah daerah terpaksa membeli sendiri peralatan e-KTP, seperti Kota Bogor.

“Berkaitan dengan masalah ini juga, saya sudah berbicara dengan Wagub, untuk daerah yang sudah selesai, pindahkan satu alatnya ke Batam sehingga membantu Batam yang penduduknya padat,” paparnya.

Untuk diketahui, hingga kini daerah di Kepri yang sudah selesai menerapkan program e-KTP masih Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.

Namun dia tidak sependapat jika dikatakan bahwa implementasi e-KTP di Kepri molor karena program menurutnya secara resmi baru diimplementasikan secara efektif pada April 2012.

“Pokoknya tahun ini harus selesai 85 juta penduduk, kalau tidak, saya minta berhenti (sebagai Mendagri),” sambungnya.

Menyoal adanya puluhan peralatan e-KTP yang diduga bekas pakai (seken) yang dikirim ke Madiun, Gamawan mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi.

“Enggak mungkin lah seken, masak ada yang seken. Ini kan ada tim verifikasi, jadi semua barang yang diterima diverifikasi dulu baru dikirim ke daerah. Ada 586 tim verifikasi,” terangnya.