Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dugaan Penganiayaan Ketua Panwascam Batam Kota Sudah Dilaporkan ke Polda Kepri
Oleh : Hadli
Jum\'at | 13-11-2020 | 11:32 WIB
Arie-dh1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Panwascam Batam Kota, Kota Batam Salim melaporkan ke Polisi perihal perbuatan penganiayaan yang dialaminya pada saat melakukan pengawasan kampanye, Kamis (12/11/2020) sekitar pukul 17.10 Wib.

Laporan polisi tersebut dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto. Menurutnya tak lama peristiwa itu terjadi, korban membuat laporan di SPKT Polda Kepri.

"Dalam laporannya, pelapor yang bertugas sebagai Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Batam Kota mendatangi Kegiatan Kampanye dari Paslon Nomor Urut 1 Cagub dan Cawagub Provinsi Kepri serta Paslon Nomor Urut 1 Cawako dan Cawawako Kota Batam," tutur Arie, Jumat (13/11/2020).

Kampanye berlangsung di Ruko Center Park Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota. Kampanye tersebut meresmikan Posko Relawan Sinergi-Luar Biasa.

"Menurut pelapor kehadirannya di sana sehubungan tugas untuk mengawasi agar tidak ada terjadinya Pelanggaran Kampanye dalam PKPU No.13 Tahun 2020," ujar Arie kembali.

Pelapor melihat kegiatan kampanye tersebut akan diadakan acara tarian bersama sehingga pelapor menghubungi atasannya Komisioner Bawaslu Kota Batam Divisi Pengawasan Nopialdi.

Tujuan pelapor menanyakan, apakah dibolehkan atau tidak kegiatan tarian tersebut dilaksanakan. Nopialdi mengatakan, bahwa tarian bersama-sama tidak boleh dilakukan pada saat kampanye.

Mendapat petunjuk dari Nopialdi, pelapor mendatangi Ketua Masyarakat Nias, Thomas dan mengatakan agar acara tersebut bisa dihentikan. Lalu Thomas mengatakan bahwa acara tersebut adalah acara tarian adat. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan kampanye telah selesai dan ini hanya sebagai hiburan masyarakat saja.

Kemudian pelapor mendatangi Tim Paslon No. Urut 1 Cagub dan cawagub Provinsi Kepri untuk menyampaikan perihal yang sama. Namun acara tersebut tetap dilakukan. Saat acara berlangsung, pelapor mengambil video untuk dokumentasi pelapor sebagai tugas pengawasan.

Setelah itu, pelapor didatangi oleh oknum Tim Kampanye dikarenakan pelapor mengambil video.

Melihat kejadian tersebut oknum berjumlah beberapa orang mendatangi pelapor dan mengelilinginya sambil marah-marah dan juga ada yang menarik dan mendorong pelapor untuk menjauhi lokasi tersebut.

Dan pada saat itu ada yang memukul pelapor dibagian pipi kanan, perut dan lengan bagian kanannya. Namun pelapor tidak mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut. Pada saat itu ada beberapa orang dari tim kampanye dan petugas kepolisian membantunya agar tidak menjadi sasaran amukan massa.

"Pelapor mengalami sakit pada gusi dan nyeri pada tulang rusuk. Dan telah ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam Kota untuk berobat dan visum," ucap Arie kembali.

Arie mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus penganiayaan tersebut. "Masih kita lidik," tuturnya.

Editor: Yudha