Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rerata 60 Dump Truck Per Hari, Cut and Fill Ilegal di Tanjungundap Perkaya Pengusaha
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 07-11-2020 | 17:36 WIB
potong-lahan-undap.jpg Honda-Batam
Aktivitas pemotongan lahan ilegal di Tanjungundap, Tembesi, Sagulung, Kota Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aktivitas Cut and Fill atau pemotongan lahan di Tanjungudap, Tembesi, Sagulung, masih terus berlangsung hingga saat ini. Meski ilegal dan merusak lingkungan, aparat hukum tetap saja tutup mata dengan semua yang terjadi.

Informasi yang diterima dari salah seorang pengusaha Cut and Fill, sebut saja Adam, mengatakan, aktivitas di Tanjungundap diperkirakan bisa menghasilkan 60-70 dump truck per hari. Sebab, medan di lokasi tersebut tidak terlalu sulit dan tanahnya yang mengandung biji bauksit paling banyak dicari pihak yang ingin melakukan penimbunan.

"Kalau jalan sampai sekarang, bisa untung besar. Per hari yang pernah kita lihat bisa 60-70 dump truck. Rata-rata per dump truck itu harganya Rp 300-400 ribu," kata sumber, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (7/11/2020).

Disampaikannya, harga per dump truck tanah mengandung bauksit memang kesepakatan antara penjual dengan pembeli. Tetapi, pasaran paling murah Rp 300 ribu per dump truck.

"Dari pagi sampai sore itu bisa 70 dump truck. Ya, penghasilnya bisa belasan juta dari pagi sampai sore. Tetapi tergantung juga volume kendaraannya, semakin banyak kendaraan yang dimiliki semakin banyak juga penghasilnya," katanya.

Menurut sumber juga, dengan penghasilan yang cukup besar per hari, tak heran jika aktivitas itu sulit untuk dihentikan. Di mana, pengusaha yang melakukan aktivitas di sana sudah mampu untuk "siram sana sini".

"Kalau kegiatannya kecil-kecilan, saya rasa pasti cepat ditindak. Fakatanya bisa dilihat di lapangan seperti apa, ditindak apa tidak?" tutupnya.

Editor: Gokli