Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kekerasan Terhadap Wartawan Meningkat
Oleh : Redaksi/BBC Indonesia
Rabu | 30-05-2012 | 14:57 WIB
tolak_kekerasan_terhadap_wartawan.jpg Honda-Batam

(Foto: Tempo.Co)

JAKARTA, batamtoday - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menduga lemahnya penegakan hukum oleh aparat kepolisian membuat kekerasan terhadap wartawan semakin sering terjadi.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum AJI Eko Maryadi, Rabu (30/5/2012), menanggapi sejumlah aksi kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di empat kota di Indonesia dalam satu pekan terakhir.

"Lemahnya penegakan hukum ini sejalan dengan intimidasi, teror oleh ormas tertentu terhadap masyarakat sipil dimana polisi tidak melakukan apa-apa," kata Eko, seperti dikutip BBC Indonesia.

Insiden terkini di Padang, Sumatra Barat, terjadi pada Selasa (29/5/2012) yaitu pemukulan dan perampasan kamera wartawan oleh anggota TNI Angkatan Laut.

Saat itu wartawan dari berbagai media diantaranya Sindo TV/RCTI, Metro TV, SCTV, Favorit TV dan harian Padang Ekspres sedang meliput pembongkaran puluhan bangunan liar yang diduga menjadi lokasi prostitusi di kawasan pantai Bungus oleh Satpol PP dan warga setempat.

Setelah penggusuran usai, para wartawan kembali ke pusat kota dengan menaiki mobil Satpol PP namun di tengah jalan mereka dihadang puluhan anggota Marinir.

Wartawan Sindo TV/RCTI Budi Sunandar mengatakan mereka turun dari mobil patroli untuk mengambil gambar karena marinir merazia warga yang ikut merazia.

"Waktu Marinir menghadang jalan raya, mereka terlalu beringas, mereka menghadang warga sampai motor berserakan di jalan dan ada motor yang dilempar ke laut... dan saya harus mengambil gambar itu namun ternyata saya malah dikejar dan dipukuli," kata Budi.

Akibat penganiayaan itu, Budi terpaksa menerima tujuh jahitan di RS M. Jamil, Padang, di telinganya dan kameranya dirampas. Ia mengatakan marinir juga menghancurkan kamera Favorit TV dan wartawan Metro TV dipukuli serta kaset liputannya diambil.

Siang ini, wartawan-wartawan kota Padang didampingi AJI, PWI dan IJTI bertemu dengan DPRD Sumatra Barat dan pihak Lantamal II TNI AL Teluk Bayur.

Wartawan dibacok

Eko Maryadi mengatakan selain Padang, ada kejadian di Batam, Morowali, Sulawesi Tengah dan Lampung.

Di Morowali, insiden terjadi Selasa (29/5/2012) ketika dua wartawan dari Kompas dan Harian Mercusuar memotret antrean kendaraan di salah satu SPBU ketika warga memukuli mereka.

Kejadian serupa terjadi di Batam Senin (28/5/2012) ketika seorang anggota TNI berseragam loreng mengintimidasi dan merampas kamera wartawan yang sedang meliput antrean di sebuah SPBU.

Sedangkan di Lampung, wartawan harian Bongkar dibacok oleh Kepala Dinas Perikanan Lampung Utara ketika si wartawan berusaha mengkonfirmasi dugaan korupsi yang dilakukan oleh pejabat tersebut.

Menurut Eko, lemahnya tindakan aparat terhadap penganiaya wartawan atau ormas tertentu yang mengintimidasi masyarakat sipil membuat masyarakat merasa bebas.

"Kalau tidak suka dengan wartawan ya serang saja," kata dia.

Dalam waktu dekat, AJI mengupayakan pertemuan dengan Panglima TNI, Menkopolhukam dan Dewan Pers untuk menindaklanjuti kenapa aparat menjadi brutal terhadap wartawan.