Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

RDP Soal Kisruh PT Varta Dilanjutkan Siang Ini
Oleh : Ocep/Dodo
Senin | 28-05-2012 | 11:24 WIB

BATAM, batamtoday - Komisi IV DPRD Batam akan kembali melanjutkan rapat dengar pendapat (RDP/hearing) mengenai konflik hubungan industrial PT Varta Microbattery, Senin (28/5/2012), pukul 14.00 WIB.

Udin P Sihaloho, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam mengatakan, komisi sudah mengagendakan hearing dengan manajemen PT Varta dan serikat pekerja, siang ini. 

"Hearing Varta kita jadwalkan jam 2 siang nanti," ujarnya. 

Namun dia belum dapat memastikan hearing nanti akan dihadiri langsung pimpinan manajemen PT Varta mekipun Komisi IV sudah melayangkan surat panggilan pada minggu lalu. 

Dia hanya berharap hearing nanti dapat dihadiri langsung pimpinan PT Varta mengingat pada pekan lalu hearing sebelumnya gagal menghasilkan jalan keluar karena tidak dihadiri manajemen perusahaan itu. 

Ricky Indrakari, anggota Komisi IV juga berharap manajemen Varta mau membuka komunikasi yang lebih baik kepada serikat pekerja dan pihak-pihak yang memediasi masalah ini, yakni Disnaker dan Komisi IV DPRD Batam. 

Menurutnya, berdasarkan laporan dari Disnaker, konflik hubungan industrial antara manajemen PT Varta dengan pekerjanya dipicu ketertutupan komunikasi oleh manajemen. 

Selain itu, manajemen perusahaan itu juga dinilai Disnaker melakukan ketidakkonsistenan dalam perundingan bipartit dengan serikat pekerja serta indikasi itikad tidak baik untuk menyelesaikan masalah ini. 

"Apalagi suatu persoalan sederhana menjadi rumit ketika terjadi tindakan sepihak yang dilakukan manajemen secara perorangan," ujarnya. 

Seperti temuan adanya surat peringatan I dan II kepada pekerja yang ditandatangani oleh orang yang berbeda dan tidak mencantumkan nama penandatangannya. 

"Dari temuan itu seolah sistem administrasi Varta itu amburadul dan suatu keanehan untuk sebuah perusahaan sebesar Varta," sambungnya. 

Karena itu dia sangat berharap manajemen perusahaan perakit komponen batere itu beritikad lebih baik untuk menyelesaikan masalah dengan pekerjanya. 

Jika hal itu tidak dilakukan, Ricky mengatakan bisa saja serikat pekerja melaporkan ketertutupan, tindakan sepihak dan ketidakkonsistenan manajemen PT Varta Microbattery Indonesia itu ke markas besar perusahaan itu di Jerman.