Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Sebut Kalbar Jadi Transit Kendaraan Curian
Oleh : Redaksi/Mg
Senin | 28-05-2012 | 10:05 WIB
badau1.jpg Honda-Batam

Sebuah mobil masih berplat Malaysia, memasuki wilayah Nanga Badau (Pulau Badau) kalimantan Barat. Foto:Berita Harian

KUALA LUMPUR, batamtoday - Berita Harian, salah satu media terkemuka di Malaysia edisi hari ini , Senin(28/5/2012), menyorot praktek penyelundupan kendaraan curian dari Malaysia ke Indonesia. Praktek ini memang berlansung cukup lama di kawasan perbatasan dan melibatkan sindikat dari kedua negara.

Dari sejumlah tempat rawan, seperti Sabang dan Batam, menurut media tersebut, Pulau Badau yang berlokasi di Kalimantan Barat ternyata juga dijadikan lokasi transit para sindikat.

Lokasi Pulau Badau memang cukup strategis. Hanya 20 Kilometer dari Lubok Antu, Sarawak. 

Setiap hari puluhan mobil berbagai merek yang notabene adalah hasil curian dari kawasan Kuching, Sibu dan Bintulu dibawa ke Pulau Badu. Mobil-mobil tersebut dijual antara RM4000 hingga RM15000 atau berkisar Rp12 juta hingga Rp45 juta.

"Mobil tersebut dicuri dari Malaysia dan akan diedarkan ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah," kata penduduk setempat.

Dari kendaraan curian tersebut, yang paling mahal harganya adalah Toyota Hilux. Jika Proton dihargai RM10000 maka Toyota Hilux dibandrol RM15000.

Kepala Penyelidik Kejahatan PDRM Serawak, Dzulkifli Hasan membenarkan hal tersebut. Namun pihaknya tetap percaya tidak semua mobil hasil curian di wilayahnya diselundupkan ke Indonesia. 

"Memang sebagian mobil hasil curian diselundupkan ke Negeri Jiran (tetangga.red) seperti Indonesia, tapi tidak semua, karena kami juga menemukan sejumlah mobil curian jutru berada di ladang kawasan Malaysia," ungkapknya.