Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tips Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Bersama Keluarga
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-09-2020 | 17:08 WIB
sos-APD.jpg Honda-Batam

PKP Developer

dr Dyah Marianingrum, M.Kes,Sp.PA, Ketua Komite PPI RSUP Kepri, saat mensosialisasikan APD penanganan Covid-19. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) mengimbau masyarakat Provinsi Kepri untuk dapat terus waspada dan mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat saat ini.

Selain terus menerapkan disiplin akan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, juga disiplin dalam menjalankan isolasi dan karantina mandiri di rumah bagi pasien dan keluarga pasien Covid-19.

Hal ini disampaikan Ketua Komite PPI RSUP Kepri yang juga Survieor Kars, dr Dyah Marianingrum, Jumat (28/8/2020). Menurutnya, ada beberapa tips aman melakukan isolasi mandiri di rumah, jika ada anggota keluarga yang tertular pandemi Covid-19.

"Pertama, tempatkan pasien Covid-19 di dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik (memiliki pintu dan jendela yang terbuka). Kedua, batasi pergerakan pasien dan minimalkan berbagi ruangan yang sama dengan pasien Covid-19. Jika ada ruangan yang menggunakan ruangan bersama seperti dapur dan kamar mandi pastikan ruangan tersebut memiliki ventilasi yang baik," tegas dr Dyah, demikian dikutip laman resmi Diskominfo Kepri.

Ketiga, lanjut dr Dyah, anggota keluarga lain tidur di kamar yang berbeda dan jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal satu meter dari pasien dan tidur di kasur yang berbeda. "Selanjutnya, batasi jumlah yang merawat pasien. Idealnya satu orang dan pastikan orang tersebut dalam keadaan sehat dan segera bersihkan tangan dengan sabun air atau pembersih yang berbahan alkohol ketika setelah kontak dengan pasien atau lingkungan sebelum dan selama atau setelah menyiapkan makanan dan menggunakan toilet," jelasnya.

Dan untuk pasien dan orang yang memberikan perawatan, dr Dyah mengatakan wajib menggunakan masker bedah termasuk ketika berada di ruangan yang sama jangan langsung menyentuh masker selama menggunakan serta jika selesai buang masker dan diikuti dengan langsung mencuci tangan.

"Gunakan sarung tangan dan masker bedah jika harus memberika perawatan mulut atausaluran nafas dan ketika kontak dengan darah,tinja, air kencing atau cairan tubuh lainnya seperti ludah, dahak, muntahdan lain-lain setelah itu segera cuci tangan," tegas dr Dyah.

Juga yang paling penting pisahkan alat makan untuk pasien cuci dengan sabun dan air hangat setelah dipakai agar dapat dipergunakan kembali.Dan bersihkan permukaan yang sering disentuh pasien seperti toilet dan kamar mandi secara teratur menggunakan sabun atau deterjen dengan suhu air 60 sampai 90 derajat celcius setara dengan satu bagian pemutih dan 9 bagian air.

"Gunakan handuk dan seprai khusus untuk pasien dan cuci menggunakan sabun cuci atau dengan mesin cuci dengan menggunakan sabun atau deterjen dengan suhu air 60 sampai 90 derajat celcius dan dikeringkan ditempat khusus. Dan terus menggunakan masker dan sarung tangan saat mencuci dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan," tambah dr Dyah lagi.

Dan untuk sarung tangan, masker dan bahanbahan sisa lainnya selama perawatan harus dibuang ditempat sampah didalam ruangan pasieb kemudian ditutup rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius. Hindari kontak dengan barangbarang terkontaminasi lainnya seperti sikat gigi dan alat makan minum, handuk,pakaian dan seprei. Juga ketika petugas kesehatan datang kerumah maka selalu perhatikan Alat Pelindung Diri (APD).

Untuk itu, dr Dyah meminta dukungan keluarga,saudara,teman,sahabatdan lingkungan sekitar untuk memberikan dukungan positif yang sangat penting dalam percepatan pemulihan anggota keluarga yang tertular Covid-19.

"Mari sama sama kita tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi, rajin olahraga, istrahat yang cukup, sering cuci tangan , pakai masker, minum air putih 8 gelas per hari tidak merokok dan bila demam dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan terdekat," ajak dr Dyah.

Editor: Gokli