Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Bocah di Kalteng Berkali-kali Disiksa Ibu Kandung dan Pasangan Kumpul Kebonya
Oleh : Redaksi
Selasa | 25-08-2020 | 12:20 WIB
bocah-disiksa1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Yati dan pasangannya ditangkap polisi karena menyiksa bocah L (6) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Korban disiksa berulang kali hingga babak belur di Kotawaringin Timur (Kotim).

"Jadi si Yati itu orang tua kandungnya, tapi si laki-laki itu masih kumpul kebo, karena dia belum resmi, tinggal di barak seperti penginapan," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Selasa (25/8/2020).

Selama ini, sang anak tinggal bersama kakek dan neneknya. Dia lalu dijemput ibu kandungnya itu awal Agustus kemarin. Pasangan ibu kandungnya itu bukan ayah kandung korban.

"Pada bulan Agustus awal, dia dijemput sama ibunya untuk tinggal sama dia di barak. Kemudian penganiayaan ini sudah berjalan lama sejak dia diambil orangtuanya itu. Iya (hampir sebulan)," ujarnya.

Hendra mengatakan penyiksaan diduga berawal karena sang bocah rewel. Kondisi itu membuat jengkel pria pasangan ibunya itu.

"Anak ini kan sudah nyaman tinggal sama kakek neneknya. Awalnya mulanya rewel, nggak suka, pengin pulang anaknya ini (ke rumah neneknya), tapi di situ lah awal penyiksaan itu," tuturnya.

Hendra menuturkan si pria lalu mencubit korban beberapa kali. Ibu kandung korban justru ikut menyiksa.

"Jadi dimulai dari si laki-lakinya merasa jengkel sama anak ini dicubitnya dua kali tiga kali, si Yati bukannya belain malah nimpalin lebih sadis, itu tanggal 13 (Agustus)," ujarnya.

Pada tanggal 19 Agustus, korban kembali disiksa karena rewel. Dia dicubit hingga menangis keras.

"Mau tidur rewel, mungkin nggak betah sama ortu, jadi dia dihajar lagi ini dicubit sampai anaknya itu nangis keras. Ibunya malah hantam mukanya yang lebam itu. Kemudian yang jidatnya pelipis atas sampai kening itu dihajar sama suami pakai handphone. Pokoknya kalau sekujur badan dicubit dipukul itu biasa, jadi yang nampar terakhir kemarin yang biru lebam itu ibunya yang nonjok. Bengkak berat itu," paparnya.

Selain itu, tangan kiri bocah tersebut juga patah karena dipelintir. Kondisi ini membuat pasangan itu panik.

"Ini semua perbuatan itu dilakukan berawal dari suaminya, tapi istrinya bukannya belain anaknya malah makin dihajar," tuturnya.

Sebelumnya, video bocah yang telantar dengan penuh luka itu viral di media sosial. Polres Kotim bersama Resmob Polda Kalteng lalu menangkap Yati dan pasangan kumpul kebonya di Palangka Raya, pada Senin (24/8/2020). Kasus ini ditangani Polres Kotim.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha