Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Bida Ayu Protes Pendirian Tower Setinggi 42 Meter
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 22-05-2012 | 15:11 WIB

BATAM, batamtoday - Tower milik operator seluler Telkomsel setinggi 42 meter di daerah Pintu 1 Bida Ayu, Sei Beduk menuai protes dari warga sekitar. Selain tempatnya yang berdekatan langsung dengan dua sekolah yakni SMP Laksamana dan SDN 005, tower tersebut juga berada diatara pemukiman warga. 

Tower yang didirikan oleh PT Aulia tersebut menurut beberapa warga tidak mempunyai izin pendirian. Pasalnya, selama proses pembangunan sekitar satu bulan lebih, warga tak pernah melihat ada plang izin pendirian baik berupa IMB maupun izin dari Badan Informasi Komunikasi Batam. 

"Kalau memang itu resmi seharus ada plang izin pendirian dan sebelumnya harus ada izin dari warga sekitar. Selama ini, hal tersebut tak pernah dilakukan oleh pihak kontraktor maupun pemilik tower. Bisa dibilang, warga sekitar tak ada yang tahu sama sekali," terang Ismail, salah seorang pemilik rumah di dekat tower, Selasa (22/5/2012) siang.

 

Ditambahkannya, protes yang dilontarkan warga ini juga terkait masalah radiasi yang bakal ditimbulkan oleh tower. Selain itu, warga juga sangat takut jika suatu waktu tower tersebut roboh pasti menimpa beberapa rumah maupun bangunan. Namun, protes warga yang sudah beberapa kali dimuat berbagai media seakan tak ada respons dari pihak terkait.

 

"Ini kan sudah beberapa kali ditulis media, tapi pihak-pihak terkait tak ada respon. Seolah-olah warga sekitar sini tak dianggap apa-apa oleh pihak terkait tersebut," kesalnya. 

Salah seorang buruh yang ikut dalam pengerjaan tower tersebut mengatakan pembangunan tower oleh PT Aulia bukan hanya di Bida Ayu saja namun juga mendirikan empat tower sekaligus di beberapa tempat. 

"Ada empat tower yang dibagun sekaligus, cuma yang di Bida Ayu ini tergolong lama lantaran tanahnya susah padat dan mendapat protes warga," kata buruh asal Jawa Tengah yang namanya tak mau disebut. 

Sekitar satu bulan lebih mendirikan tower Telkomsel tersebut, katanya tersebut tak pernah dilihatnya ada plang yang pajang terkait perizinan atau pun sejenisnya. Memang, selama beberapa tahun ikut proyek pembangunan tower di beberapa tempat ada yang dibuat plang pendirian tower, tapi ada juga yang tak ada.  

Masalah protes beberapa warga, memang baru kali ini dia jumpai dan masalah pendirian tower yang langsung berdekatan dengan beberapa rumah dan gedung lain. 

"Baru kali ini saya lihat yang seperti ini selama mengerjakan beberapa tower. Biasanya lancar dan warga juga mau membantu. Masalah izin perizinan saya tak paham mas, maklumlah saya hanya pekerja yang mengharapkan upah," jelasnya. 

Beberapa buruh tower di lokasi mengaku dua hari terakhir ini mereka mendapat instruksi dari kontraktor supaya pengerjaan dihentikan kalau ada pihak tertentu yang datang ke lokasi. Tapi, kalau tak ada yang datang kerjaan tetap dilanjut seperti biasa. 

"Katanya kalu ada yang datang membuat larangan kami hentikan, kalau tak ada dilanjut saja. Kontraktor masih nego dengan pihak terkait," jelasnya tanpa menyebutkan siapa pihak terkait tersebut.