Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

6 WN Ukraina yang Positif Covid-19 Dikarantina di RSUP Kepri, 4 Lainnya Tunggu Hasil Swab
Oleh : Asyri
Rabu | 12-08-2020 | 09:24 WIB
rsup-kepri13.jpg Honda-Batam

PKP Developer

RSUP Kepri Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang (Foto: M Asyri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tjetjep Yudiana, mengatakan enam orang warga negara Ukraina yang terdeteksi positif Covid-19 telah dilakukan karantina di RSUP Kepri selama sepekan ini.

"Mereka sudah sekitar sepekan dikarantina di RSUP Kepri dalam kondisi sehat dan stabil, " kata Tjejep di Tanjungpinang, Selasa (12/8/2020).

Sementara empat orang warga Ukraina lainnya negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) pertama. Mereka masih menunggu hasil tes usap kedua.

"Mereka ingin ke Pontianak setelah melakukan perjalanan dari Malaysia menuju Tanjungpinang. Namun, terpaksa ditunda lantaran enam di antaranya reaktif berdasarkan hasil rapid tes," ujarnya.

Tjetjep menambahkan tenaga kesehatan kemudian mengusap (swab) tenggorokan enam orang warga Ukraina yang reaktif. Hasilnya, mereka positif Covid-19.

"Kemudian dilakukan tindakan medis sesuai protokol kesehatan untuk mengobati mereka, sekalius memutus rantai penularan," ucapnya.

Tjetjep mengatakan warga Ukraina itu awalnya menolak hasil pemeriksaan PCR di Laboraturium RSUP Kepri. Mereka juga sempat ingin meninggalkan Tanjungpinang setelah mendapatkan ijin terbang ke Pontianak.

Namun, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri berkoordinasi dengan Komandan Lanud Tanjungpinang agar penerbangan mereka ditunda hingga seluruh warga Ukraina tersebut sembuh dari Covid-19.

"Alhamdulillah penerbangan mereka ditunda. Komandan Lanud Tanjungpinang berhasil berkoordinasi dengan Mabes TNI AU untuk menangani permasalahan itu sesuai protokol kesehatan," ucapnya.

Tjetjep mengemukakan helikopter yang disewa warga Ukraina itu tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang setelah melakukan penerbangan dari Malaysia. "Mereka ingin ke Pontianak dengan alasan untuk bekerja," katanya.

Editor: Surya