Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perayaan Idul Adha di Batam, Panitia Bagikan Daging Kurban Door to Door
Oleh : Paskalis RH
Senin | 27-07-2020 | 19:20 WIB
Kemenag-Batam1.jpg Honda-Batam
Kepala Kantor Kemenag Batam, Zulkarnain Umar. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berbagai persiapan sudah digelar Kementerian Agama dan Pemerintah Kota Batam menjelang perayaan Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli Mendatang.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Batam, Zulkarnain Umar mengatakan, persiapan perayaan Idul Adha bukan hanya di tempat shalat, namun persiapan pendistribusian daging kurban bagi masyarakat juga menjadi perhatian di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Untuk pendistribusian daging kurban di luar masjid perumahan, ada beberapa hal yang harus dipatuhi, agar masyarakat tidak berdesak-desakan dan mengabaikan protokol kesehatan," kata Zulkarnain, Senin (27/7/2020).

Ia menjelaskan untuk tingkat Kota Batam, pemotongan hewan dipusatkan di Masjid Agung, Batam Center. Masyarakat yang akan mengambil daging kurban, sebutnya, wajib dan harus memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di Batam.

Pendistribusian daging, kata dia, setiap tahun pasti sangat ramai. Jadi, panitia akan membagi nomor antrean disertai waktu penjemputan.

"Misalnya nomor antrean 1-50 dulu diambil pukul 09.00 WIB. Ini contoh ya, agar tidak terjadi desakan nantinya," ujarnya.

Masyarakat yang datang menjemput daging, tambahnya, wajib mengenakan masker, serta menjaga jarak nantinya. Panitia juga sudah menyiapkan tempat-tempat untuk masyarakat mengambil daging, agar antrean tidak terlalu ramai sehingga bisa meminimalisir warga berdesak-desakan.

"Persiapannya sudah ada. Tinggal pelaksanaannya. Jadi panitia meminilisir kesulitan di lapangan nanti dengan membagi nomor antrean dan waktu pengambilan," timpalnya.

Sementara untuk pendistribusian daging kurban di masjid-masjid dekat perumahan, lanjutnya, daging akan didistribusikan oleh panitia langsung ke rumah warga. "Cara pembagian secara door to door. Tak ada warga yang ambil ke masjid. Ini sudah kami sosialisasikan ke pengurus masjid, dan berharap benar-benar dijalankan nantinya," jelasnya.

Untuk pemotongan hewan kurban, sambungnya, jumlah warga yang hadir juga dibatasi. Cukup petugas dan warga yang berkurban saja yang datang.

Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pendistribusian daging kurban ke rumah-rumah. "Tidak ada handsanitizer, tetapi diganti dengan penyediaan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir. Ini juga sudah kami sampaikan pada panitia," bebernya.

Ia menyebutkan untuk jumlah hewan kurban, hingga kini masih didata. Pengurus masjid juga masih menerima pendaftaran bagi warga yang ingin ikut berkurban. Menurutnya, masih ada waktu kurang lebih 10 hari ke depan untuk warga mendaftar.

"Saya belum tahu apakah jumlahnya sama atau lebih banyak atau malah berkurang. Jadi nanti akan diumumkan pas waktu shalat. Setelah itu baru bisa dilihat perbandingannya, karena situasi masih dalam pandemi Covid-19," tandasnya.

Mengenai titik salat, Zulkarnain mengungkapkan hingga sekarang baru ada empat kecamatan yang mendaftarkan kegiatan shalat mereka. "Pendaftarannya masih terus berjalan. Kalau tahun lalu yang lapor itu sampai 400 titik lebih, baik di masjid maupun di lapangan," tutupnya.

Editor: Gokli