Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meninggal Akibat Dianiaya Pengasuhnya

Farhan Susul Ibu Kandungnya ke Alam Baka
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 21-05-2012 | 10:26 WIB
Farhan-1,4-tahun-mengalami-.gif Honda-Batam

Farhan saat mengalami koma mendapatkan perawatan di RSUP Kepri sebelum dirujuk ke RSOB akibat luka penganiayaan yang dialaminya.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Farhan, bayi berusia 16 bulan yang dianiaya oleh Nr (24), pengasuhnya di Tanjungpinang, akhirnya menyusul ibu kandungnya ke alam baka setelah meninggal dunia di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) pada Minggu (20/5/2012) sekitar pukul 12.29 WIB kemarin.

Anita, Kepala Rumah Perlindungan Anak Bunga Rampai Tanjungpinang menyampaikan dari pengakuan dokter yang merawatnya, nyawa Farhan tidak tertolong karena mengalami luka dalam yang cukup parah yakni pendarahan di otak akibat kekerasan yang dilakukan Nr pada Rabu (16/5/2012).

"Ayah kandung Farhan yakni Jumadi juga tak mengetahui meninggalnya anaknya lantaran dirinya sedang koma akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya di Batam," kata Anita dengan raut muka sedih.

Jenazah Farhan sendiri sudah dimakamkan di Batam setelah sebelumnya sempat disemayamkan di rumah salah satu kerabat orang tuanya, Zulkifli.

Diberitakan sebelumnya, Nr mengaku kalau dirinya nekat menganiaya Farhan karena kesal diajarkan jalan tidak kunjung bisa. Selain itu, Nr juga mengaku, kekesalannya itu semakin memuncak sejak dirinya mendapati kabar, kalau ayah Farhan, Jumadi mengalami musibah kecelakaan dan di rawat di RSOB Batam pada Senin (14/5/2012) lalu. 

"Saya kesal, karena dia tidak jalan-jalan, dan kemudian mendapat kabar kalau bapaknya kecelakaan di Batam," ujar Nr. 

Hal itu diperparah ketika Farhan pada Rabu (16/5/2012) lalu mendadak demam, dan siangnya sekitar pukul 12.00 WIB sangat rewel. Saat itu, Nr emosi dan memukul kepala Farhan bayi piatu itu hingga beberapa kali. Nr juga mengaku kalau dirinya juga mencubit leher, tubuh dan kemaluan Farhan.  

Farhan kemudian sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau lantaran kritis dan sempat membutuhkan 4 kantong darah untuk transfusi.

Pada Sabtu (19/5/2012), kondisi Farhan sempat stabil sehingga kemudian dirujuk ke RSOB yang memiliki dokter spesialis. Namun Tuhan berkehendak lain, dan menemui ajalnya pada Minggu kemarin.