Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Minyak Dunia Masih Fluktuatif

IHSG Sesi Kedua Capai Level 3496,17
Oleh : Sumantri
Jum'at | 04-02-2011 | 17:26 WIB

Batam, batamtoday - Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan sesi kedua di laintai bursa mencapai level 3496,17 naik 15,34 poin atau 0,44 persen dari pembukaan sesi sebelumnya.

“Saham yang memberi pengaruh pada kenaikkan IHSG antara lain Astra Internasional yang naik Rp350 dari Rp48.350 menjadi Rp48.700, Unilever naik Rp500 dari Rp15.250 menjadi Rp15.750 dan BCA yang mengalami kenaikan Rp150 dari Rp5.850 menjadi Rp6.000,” kata Marco Poetra Kawet, Head of Capital Market Information Center (Pusat Informasi Pasar Modal PIPM, PT.Bursa Efek Indonesia-red.) Batam pada Jumat, 4 Februari 2011.

Marco mengatakan secara keseluruhan IHSG didominasi saham yang memiliki kapitalisasi besar (big cap) di lantai bursa. Namun dia juga menjelaskan ancaman terbesar IHSG terletak pada sektor energi yang masih fluktuatif.

Sementara itu, terkait inflasi, dia mengatakan pada Januari 2011 secara month to date angka inflasi menyentuh 7,02 persen.

"Ada kenaikan dibandingkan dengan inflasi sepanjang 2010. Artinya inflasi berjalan sebelum BI Rate berubah belum memberi pengaruh terhadap pasar," tukas Marco.

Bank Indonesia merilis BI Rate sebesar 6,75 persen atau naik 25 basis poin yang diharapkan dapat menekan laju inflasi dan dapat mempengaruhi sektor konsumsi.

Sedangkan mengenai harga minyak mentah dunia, Marco menyebutkan masih fluktuatif hingga krisis politik di Mesir berakhir.

Menurut dia krisis politik di Mesir yang berdampak pada kenaikan harga minyak dunia saat ini masih belum dapat dipastikan. Pasar sempat mengkhawatirkan harga minyak mentah akan mencapai angka USD 100 per barel namun hingga saat ini masih berada di level USD 90-an per barel.

"Fluktuasi ini akan terus berlangsung hingga meredanya krisis politik di Mesir. Harapannya agar masalah ini tidak merembert ke wilayah Arab karena akan berdampak besar bagi ekonomi dunia," ungkap Marco.