Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gas Elpiji Bersubsidi Langka, Lurah Sungai Lekop Belum Dengar
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 14-05-2012 | 15:07 WIB
lurah-sei-lekop.gif Honda-Batam

Agus Salim, Lurah Sungai Lekop.

BATAM, batamtoday - Langkanya gas elpiji bersubsidi membuat warga semakin mengeluh khususnya di daerah Sagulung dan Batuaji. Pasalnya, dua minggu terakhir ini pendistribusian gas dari pihak agen ke pihak pangkalan mengalami pengurangan hingga 50% dari biasanya. Sehingga, warga kesulitan untuk mendapatkan gas dari pihak pangkalan.

Salah seorang pemilik pangkalan, Parlin Nainggolan saat ditemui batamtoday di kelurahan Sungai Lekop, Senin (14/5/2012) siang mengatakan langkanya gas elpiji ini membuat warga semakin resah. Padahal, pengadaan gas elpiji bersubsidi ini merupakan konversi dari minyak tanah yang harganya melebihi harga Pertamax.

"Kelangkaan gas ini sudah terjadi dua minggu terakhir. Entah apa penyebabnya tak ada yang tahu, yang pasti masyarakat mengeluh dan kesulitan mendapatkan gas," kata Parlin.

Parlin yang juga selaku perangkat RT mengatakan banyak warga yang sudah mengeluh dan mencoba mempertanyakan kelangkaan gas bersubsidi ini. Karena tak ada penjelasan dari pihak agen, Parlin akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kelurhan. Hal ini dia lakukan supaya ada tindak lanjut masalah keluhan warga dan keluhan itu juga sampai ke pemerintah pusat melalui pihak kelurahan.

 

"Keluhan warga mengenai kelangkaan gas bersunsidi ini sudah saya laporkan ke pihak lurah. Supaya keluhan warga itu sampai juga ke pemerintah pusat dan berharap ada tindak lanjutnya," jelas Parlin terkait kedatangannya ke Kantor Lurah Sungai Lekop, Sagulung.

Pengurangan pasokan gas ini, sebut Parlin sudah berlangsung dalam dua minggu terahir. Pengurangan yang terjadi mencapai 50% dari biasanya, sehingga kebutuhan warga tidak terpenuhi semuanya.

"Sebelumnya, pasokan dari agen per minggu mencapai 150 tabung. Sekarang hanya mampu memberikan 80 tabung. Sehingga kebutuhan warga tak bisa terpenuhi," keluhnya.

Sementara itu, Lurah Sungai Lekop, Agus Salim mengaku belum mengetahui adanya pengurangan pasokan gas bersubsidi. Selain belum ada surat pemberitahuan dari Pemerintah Kota maupun Disperindag Batam warga juga belum ada yang melapor.

"Lho, saya tak tahu kalau terjadi pengurangan pasokan gas bersubsidi, soalnya belum ada surat pemberitahuan," heran Agus di kantornya.

Meskipun demikian, kata Agus pihaknya akan mempertanyakan hal tersebut ke pihak Disperindag Batam, sekaligus menyampaikan keluhan warga terkait masalah kelangkaan gas bersubsidi.

"Kalau memang seperti itu, kita akan cek ke lapangan dan membuat laporan ke pemerintah kota," ujar Agus.