Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tertinggi dalam Beberapa Tahun Terakhir

Emas Hitam Mengalir di Level US$100 per Barel
Oleh : sumantri
Jum'at | 04-02-2011 | 10:22 WIB
Marco Poetra Kawet, Head of Capital Market Information Center (Pusat Informasi Pasar Modal PIPM, PT.Bursa Efek Indonesia-red).J.jpg Honda-Batam

Marco Poetra Kawet, Head of Capital Market Information Center PT.Bursa Efek Indonesia. (Foto: Sumantri)

Batam, batamtoday, - Hingga detik ini harga si ‘emas hitam’ alias minyak mentah telah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini bursa perdagangan dunia mencatat si ‘emas hitam’ berada di level US$100 barel. Demikian seperti diungkapkan oleh Marco Poetra Kawet, Head of Capital Market Information Center (Pusat Informasi Pasar Modal PIPM, PT.Bursa Efek Indonesia-red.) Batam, kepada batamtoday, Jum’at, 4 Februari 2011.

“Harga minyak mentah berada di posisi US$100 per barel, ini adalah harga tertinggi dalam beberapa tahun belakangan, penyebab utamanya adalah kisruh politik yang mendera timur tengah, khususnya Mesir,” papar Marco menjelaskan.

Menurut Marco, melejitnya harga minyak mentah ini, belum serta merta memporakporandakan lantai bursa, terutama IHSG, karena saat terjadinya puncak politik di Mesir, beberapa bursa dunia masih libur. Seperti Cina, Korea Selatan (Hanseng), Taiwan (KOSPI), Malaysia dan Indonesia (IHSG), masih dalam posisi wait and see.

“Justru yang lebih mendebarkan bagi pelaku bisnis yang merumput di lantai bursa adalah pengumuman BI Rate yang saat ini sedang dibahas dalan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Siang ini BI Akan umumkan BI Rate, kalau soal krisis Mesir belum terlalu besar pengaruhnya,” ujar Marco.

Untuk IHSG (Indeks harga Saham Gabungan-red), pagi ini seperti yang dilansir dari Bursa Efek Jakarta, IHSG dibuka dengan semangat kurang membara dan naik tipis 3 poin, berjalan datar dikarenakan investor menunggu pengumuman BI Rate.