Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pilot Merpati Mogok Terkait Penggantian Dirut
Oleh : redaksi
Senin | 14-05-2012 | 09:45 WIB

JAKARTA, batamtoday -- Komite Solidaritas Penerbang Merpati mempertanyakan kebijakan Kementerian BUMN mengganti Direksi Merpati Airlines, yang dinilai tanpa alasan yang jelas dan tanpa mekenisme RUPS seperti yang diatur dalam UU NO 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Bahkan, rencana pergantian Direktur Utama (Dirut) Merpati Capt Sarjono Jhoni Citrokusumo langsung disambut dengan mogok kerja seluruh pilot Merpati.

"Baru saja para karyawan Merpati Nusantara Airlines merasakan kesejahteraan dan iklim kerja yang kondusif di Merpati Nusantara Airlines, Kementerian BUMN berencana akan menganti Direksi Merpati Airlines tanpa alasan yang jelas," ungkap Capten Eman Supritaman, Koordinator Komite Solidaritas Penerbang Merpati dalam siaran persnya yang diterima batamtoday, Senin (14/5/2012).

Pergantian Dirut Merpati ini, yang direncakan Kementerian BUMN pada hari ini Senin, 14 Mei 2012, dinilai sebagai tindakan arogan oleh Kementerian BUMN melalui Deputi Meneg BUMN Sumaryanto yang secara gegabah tanpa alasan yang jelas, dan terlihat subyektif untuk menganti Direktur Utama Merpati, karena adanya agenda tersembunyi untuk menganti  dengan seorang yang sama sama satu alumni dari Intitute Teknologi Bandung (Rudy Setyopurnomo) tanpa melihat kemampuan dan track record yang jelas.

"Dari informasi yang kami dapatkan, bahwa Rudy Setyopurnomo adalah mantan Direktur Utama Indonesia Airlines milik keluarga Taufik Kiemas yang sudah bangkrut. Jadi, dari sisi kemampuan sangatlah diragukan untuk bisa memimpin Merpati," ujar Eman.

Para keryawan Merpati, khususnya para pilot dan awak pesawat Merpati, lanjut Eman, merasakan bahwa selama kepemimpinan Capt Sarjono Jhoni Citrokusumo, program restrukturisasi dijalankan dengan sangat hati-hati dan terarah. Mengenai adanya kerugian yang diklaim, bahwa Merpati rugi sebesar Rp786 miliar, menurut Eman, itu adalah bohong besar dan itu merupakan kerugian akumulasi yang terjadi oleh direksi sebelumnya.

Sejak awal dilantiknya Direksi (Dirut) Merpati saat ini, pihaknya mengikuti proses penyusunan program kerja perbaikan Merpati yang tergambar jelas dalam Busness Plan yang disusun dengan melibatkan semua unsur dan terbuka untuk semua karyawan yang ingin mengetahui gambaran program kerja tersebut, termasuk kepada seluruh Serikat Pekerja yang ada di Merpati.

"Ini adalah gambaran awal yang positif secara terbuka kepada semua stake-holder dan share-holder untuk ikut mengetahui, menyusun, mengawal dan melaksanakan program kerja sehingga unsur GCG secara otomatis sudah terimplementasi secara nyata dan konkrit yang dilakukan oleh Direksi (Dirut) saat ini. Sangatlah sejalan dengan semangat dan spirit yang saat ini diterapkan oleh Bapak Dahlan Iskan selaku Menteri Negara BUMN," papar Eman.

Eman juga memastikan, jika rencana pergantian Dirut Merpati oleh Kementerian BUMN disikapi para pilot dan awak kabin dengan aksi mogok. "Penerbang pesawat Twin Otter, Cassa 212, dan MA 60 yang melayani rute perintis mulai tanggal 13 Mei Jam 00.00 akan melakukan mogok sampai dengan aspirasi kami didengar dan dipatuhi Kementerian BUMN, karena kami percaya bahwa jika dipaksakan maka kinerja Merpati menjadi buruk," kata Eman.

Ia menambahkan, penerbang untuk pesawat dan Awak Kabin yang melayani rute domestic dengan pesawat Boeing 737 akan melakukan pemogokan pada tanggal 14 Mei. "Aksi Mogok ini akan segera diberitahukan pada hari Senin (14/5/2012) ke Dinas Ketenagakerjaan Jakarta Pusat pada jam 09.00 WIB," terangnya.

Oleh karena itu, kata Eman, pihaknya atas nama seluruh Karyawan Merpati mohon maaf kepada para konsumen Merpati airlines jika terganggu kenyamanannya dan tertundanya penerbangannya.