Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Latihan Dihentikan 5 Hari

Camp Latihan Militer Singapura Kembali Memakan Korban
Oleh : Redaksi/Mg
Sabtu | 12-05-2012 | 13:06 WIB
SAF-_Singapore_Armed_Force.jpg Honda-Batam

Singapore Armed Force (SAF). Foto:MINDEF

SINGAPURA, batamtoday - Singapura Armed Force (SAF) mengeluarkan keputusan untuk menghentikan sementara latihan militer selama lima hari, terhitung sejak hari ini, Sabtu(12/5/2012). Kebijakan ini dikeluarkan menyusul tewasnya Sersan Tan Mou Sheng, salah seorang instruktur di camp latihan SAF. 

Seperti dikutip dari ChanelNews Asia, Sabtu(12/5/2012), kejadian bermula kemarin, Jum'at(11/5/2012) ketika mersiling pagi sekitar pukul 06.50 Waktu Singapura. Saat itu, Tan Mou Sheng bersama dengan ketiga rekanya mengendarai Jip dan bekeliling di sekitar Camp. Namun naas, kemudi tiba-tiba hilang kendali hingga Jip terbalik.

"Jip yang ditumpangi terbalik, korban ditemukan terjepit di bawahnya," kata juru bicara SAF. 

Kejadian tewasnya prajurit Singapura di Camp latihan bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya pada 2008, dua prajurit juga dilaporkan tewas. Sedangkan pada 2012 ini, kejadian tersebut kembali terulang. 

Januari 2012 lalu, dua calon prajurit yang menjadi peserta wajib militer dilaporkan tewas. Mereka adalah Lee Rui Feng Dominique Sarron dan Amirul Syahmi Kamal. Penyelidikan atas insiden yang menyebabkan keduanya tewas hingga kini masih belum menemukan titik terang.

Karena itu, Parlemen Singapura memberi perhatian penuh terhadap keselamatan para peserta wajib militer di tahun-tahun berikutnya. Bukan hanya pada instruktur, tapi juga keseluruhan peserta wajib militer. 

Direncanakan pada Senin(14/5/2012) mendatang, Anggota Parlemen Irene dan Lim Wee Kiak akan memanggil otoritas militer yang bertanggungjawab. Petinggi Departemen Pertahanan Singapura (MINDEF) dan SAF akan dimintai keterangan terkait hasil penyelidikan atas kematian prajurit di Camp latihan.

"Kami juga akan meminta MIDEF dan SAF segera membangun sistem yang menjamin keselamatan prajutir selama pelatihan sehingga insiden serupa dapat dicegah di kemudian hari," kata Irene.