Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

16 Persen Kasus Kanker Bisa Dicegah
Oleh : Redaksi/Tempo.Co
Jum'at | 11-05-2012 | 13:09 WIB

BATAM, batamtoday - Satu dari enam atau 16 persen kasus kanker di dunia disebabkan oleh infeksi yang sebenarnya bisa dicegah. Pemberian vaksin seharusnya jadi prioritas pada sistem pelayanan kesehatan di negara-negara dengan beban kanker tertinggi.

Infeksi menyebabkan sekitar dua juta kasus kanker setiap tahunnya. Delapan puluh persen dari kasus tersebut terjadi di negara berkembang. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan online pada jurnal The Lancet Oncology pada 8 Mei lalu, dari 7,5 juta kematian yang disebabkan kanker di seluruh dunia pada 2008, sekitar 1,5 juta diantaranya disebabkan infeksi yang potensial untuk dicegah.

"Infeksi dengan virus, bakteri, dan parasit-parasit tertentu adalah salah satu penyebab kanker yang paling bisa dicegah di seluruh dunia," kata Catherine de Martel, dari International Agency for Research on Cancer, Lyon, Perancis. 

Menurut Martel, penerapan metode kesehatan publik yang telah ada untuk pencegahan infeksi, seperti vaksinasi, praktek injeksi yang aman, atau penanganan antimikroba--memiliki pengaruh mendasar dalam menangani beban kanker.

Dalam studinya, peneliti menghitung data dari 27 jenis kanker pada 184 negara dan mengkalkulasi bahwa sekitar 16 persen dari seluruh kasus kanker pada 2008 terkait dengan infeksi. Tingkat kanker yang terkait infeksi ini 23 persen berada pada negara berkembang, tujuh persen di negara maju, tiga persen di Australia dan New Zealand, dan hampir 33 persen di sub-Sahara Afrika.

Banyak kanker akibat infeksi yang bisa dicegah, khususnya pada kanker yang diasosiasikan dengan virus human papillomavirus (HPV), Helikobacter pylori, dan virus hepatitis B dan hepatitis C.

Pada 2008, infeksi empat besar tersebut menyebabkan 1,9 juta kasus kanker, kebanyakan kanker perut, liver, dan serviks. Kanker serviks terhitung berjumlah setengah dari kanker akibat infeksi pada kaum perempuan. Sementara kanker liver dan lambung terhitung lebih dari 80 persen kanker akibat infeksi pada laki-laki.

"Temuan studi ini menunjukan potensi program preventif dan terapetik pada negara-negara berkembang untuk mengurangi secara signifikan beban kanker global," kata Goodarz Danaei, dari Harvard School of Public Health, Boston, mengomentari penelitian ini. 

"Sejak tersedianya vaksin yang efektif dan relatif murah untuk HPV dan hepatitis B, peningkatan cakupan pemberian vaksinasi seharusnya menjadi prioritas untuk sistem kesehatan pada negara-negara dengan beban kanker yang tinggi," kata dia.