Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demokrat Larang Koruptor Bersembunyi di Balik Kekuasaan
Oleh : Surya
Jum'at | 11-05-2012 | 09:30 WIB
hayono1.jpg Honda-Batam

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman

JAKARTA, batamtoday-Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman menegaskan, koruptor tidak bisa bersembunyi di balik kekuasaan, baik itu kader Partai Demokrat maupu Anggota DPR. Karena itu, dia meminta media terus memberitakan mereka yang terlibat korupsi, dan bukan memojokkan institusi DPR sebagai lembaga negara.

Menurut Hayono, dengan pemberitaan yang besar dari media, publik dapat mengetahui moral dari prilaku wakilnya yang dipilih, apakah bersih dari praktik korupsi atau tidak. Para wakil rakyat dituntut untuk komitmen memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, bukan kesejahteraan mereka sendiri.

"Jadi, saya menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi koruptor di DPR," kata Anggota Dewan Pembina Demokrat ini di Jakarta, Kamis (10/5/2012).

Sedangkan Teguh Juwarno mengatakan, korupsi itu harus diperangi bersama. Namun, ketika menyikapi kadernya yang terlibat korupsi seperti Wa Ode Nurhayati, Teguh Juwarno berpendapat berbeda. Sebab, Wa Ode mendapat perlakuan diskriminasi, begitu dijadikan sebagai tersangka oleh KPK, mantan Anggota Badan Anggaran itu langsung ditahan.

"Korupsi harus diperangi bersama, tetapi untuk kasus Wa Ode Nurhayati, KPK ini menjalankan skenario siapa. Beda dengan perlakuan terhadap Angie. Politisi Demokrat itu ini setelah tiga bulan baru ditahan setelah sebelumnya dijadikan tersangka," kata Teguh.

Jika benar KPK menjalankan skenario dalam memberantas korupsi, kata Teguh, tentu sangat disayangkan karena KPK harus bebas intervensi dan pengaruh kekuatan politik. “Kewenangan KPK yang besar itu jangan sampai disalahgunakan untuk skenario tertentu. KPK harus berani, profesional dan bebas intervensi siapapun,” ujarnya.

Sementara itu Tengku Nasrullah mengeluhkan hak-hak Angie yang tidak diberikan oleh KPK. Misalnya, jam besuk untuk keluarganya, di mana anak-anak Angie pulang sekolah pada sore hari, maka dia meminta agar jam besuk itu diperlonggar di luar jam kerja. “Jam besuk itu seharusnya diberikandi luar jam kerja, karena anak Angie masih kecil dan pulang sekolahnya sore hari. Kasihan mereka sebagai anak-anak yatim," tuturnya berharap.