Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pekerja Dirumahkan dan PHK Capai 3,7 Juta Orang Sejak Pandemi Corona
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-05-2020 | 15:36 WIB
ketua-bappenas.jpg Honda-Batam
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan jumlah masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan sebanyak 2 juta sampai 3,7 juta orang. Ini terjadi akibat penyebaran virus corona di dalam negeri.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa jumlah masyarakat yang terkena PHK dan dirumahkan masih berbeda-beda antar institusi. Misalnya saja, Kementerian Ketenagakerjaan yang menyebut total yang terkena PHK dan dirumahkan sejauh ini sebanyak 1,7 juta orang. Kemudian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut totalnya sudah mencapai 6 juta orang.

"Kalau di Bappenas menghitung ada sekitar 2 juta sampai 3,7 juta (yang terkena PHK dan dirumahkan akibat virus corona)," ungkap Suharso dalam video conference, Selasa (12/5).

Dia bilang fenomena ini akan menambah jumlah orang miskin di Indonesia. Pasalnya, jumlah pengangguran otomatis meningkat jika jumlah orang yang kehilangan pekerjaan bertambah setiap harinya.

"Ini barisan baru atau kemiskinan baru. Kemiskinan baru ini akibat banyak orang yang kehilangan pekerjaan," terang Suharso.

Berdasarkan perhitungannya, jumlah pengangguran di Indonesia akan bertambah sekitar 4,22 juta tahun ini. Untuk itu, ia menyebut outlook tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada 2020 sebesar 7,8 persen-8,5 persen.

Proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan target TPT yang ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 4,8 persen-5 persen atau realisasi 2019 kemarin yang sebesar 5,28 persen.

Sementara, menyatakan outlook tingkat kemiskinan pada 2020 sebesar 9,7 persen sampai 10,2 persen. Lalu, Bappenas menargetkan tingkat kemiskinan turun di level 9,2 persen-9,7 persen tahun depan.

Ia menyebut pemerintah kini sedang berupaya untuk memulihkan aktivitas ekonomi lewat berbagai sektor usaha. Salah satunya sektor pariwisata yang terpuruk akibat virus corona.

"Semua tahu persis sektor pariwisata terpuruk luar biasa, padahal penyerapan tenaga kerja besar. Lalu manufaktur juga," pungkas Suharso.

Sumber: cnnindonesia.com
Editor: Chandra