Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Surplus Perdagangan RI Capai USD22,1 Miliar
Oleh : Andri Arianto
Kamis | 03-02-2011 | 12:32 WIB

Jakarta, batamtoday - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu merilis pengutan kinerja ekspor Indonesia pada  tahun 2010 yang mencatat  surplus.

Surplus perdagangan selama 2010 mencapai USD22,1 miliar, yang terdiri dari surplus non migas sebesar USD21,4 miliar dan migas USD0,6 miliar.

"Untuk bulan Desember 2010 neraca perdagangan mengalami surplus USD3,7 miliar, terdiri dari surplus non migas sebesar USD3 miliar dan migas sebesar USD0,7 miliar," jelas Mendag dalam keterangan tertulisnya, Kamis 3 Februari 2011.

Surplus nonmigas bulan Desember, katanya, lagi-lagi merupakan yang tertinggi selama tahun 2010, sedangkan kumulatif neraca ekspor nonmigas Januari-Desember 2010 mengalami surplus USD21,4 miliar.

Peningkatan ekspor non migas ini didukung dari berbagai sektor, diantaranya pertambangan, industri dan pertanian. Pertambangan naik 35,4 persen, sedangkan pertanian meningkat 14,9 persen dan industri juga meningkat signifikan, sebesar 33,5 persen.

Padahal, di tahun 2009 ekspor sektor industri mengalami kontraksi atau minus sebesar 16,9 persen. Ekspor industri tahun 2010 mencapai USD98 miliar.

"Naiknya ekspor produk industri bisa menjadi salah satu indikator pulihnya perekonomian dunia dari krisis global. Hal ini jelas terlihat dari adanya peningkatan permintaan produk ekspor manufaktur Indonesia. Begitu juga permintaan terhadap produk sektor pertambangan dan pertanian," imbuhnya.

Dia juga mengemukakan bahwa nilai ekspor non migas tahun 2010 mencapai USD129,7 miliar, atau meningkat 33 persen dibandingkan tahun 2009. "Ekspor nonmigas ditahun 2010 mencapai USD129,7 miliar atau meningkat 33 persen dibandingkan 2009," tukas dia.

Mari menambahkan, Peningkatan itu 3,5 kali lipat di atas target Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sebesar 7-8,5 persen, bahkan cukup jauh di atas revisi yang ditargetkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar 16-18 persen.