Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Reaktif RDT, 40 ABK KM Kelud Dikarantina di Batam
Oleh : Putra
Minggu | 12-04-2020 | 20:04 WIB
abk_KM_kelud1.jpg Honda-Batam
Proses evakuasi terhadap ABK KM Keluar yang dinyatakan reaktif RDT ke RS Darurat Pulau Galang (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 40 Anak Buah Kapal (ABK) mulai di evakuasi dari KM Kelud, Minggu (12/4/2020) malam ini.

Pantauan di pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, proses evakuasi 40 ABK ini dilaksanakan mulai Pukul 19.00 WIB.

Tampak proses evakuasi ini berlangsung setelah 3 petugas menggunakan APD lengkap melakukan pemeriksaan di KM Kelud sejak siang tadi.

39 ABK ini akan langsung di evakuasi ke RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang dan 1 ke RSBP Batam menggunakan satu unit bus Trans Batam.

Proses evakuasi ini pun dikawal oleh tim dari TNI-Polri serta seluruh pihak Gugus Tugas pencegahan Covid-19 Kota Batam.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) Kelas 1 Batam, Achmad Farhani mengatakan, setidaknya terdapat 94 ABK yang menjalani pemeriksaan Rapid Test (RDT) di KM Kelud.

"Dari hasil RDT, satu orang ABK dinyatakan PDP dan reaktif. Yang bersangkutan akan di rujuk ke RSBP Kota Batam," kata Farhani, Minggu (12/4/2020).

Selain itu, diungkapkannya dari hasil pemeriksaan RDT lainnya, sebanyak 39 ABK juga dinyatakan reaktif dan dimasukan ke dalam katagori OTG (Orang Tanpa Gejala). 39 ABK ini akan di karantina di RS Khusus Infeksi Covid-19 (corona virus) pulau galang.

"Sedaangkan untuk 54 ABK lainnya dinyatakan non reaktif dan dapat melanjutkan perjalanan. Pemantauan lanjutan untuk ke 54 ABK akan berlangsung di tujuan akhir (Medan)," tegasnya.

Untuk penumpang yang berasal dari Jakarta sendiri, dari hasil pemeriksaan seluruh penumpang tidak menunjukan adanya gejala. "Data penumpang yang turun di Batam kami laporkan ke Gugus Tugas untuk pemantauan lebih lanjut karantina mandiri mereka," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, bahan yang dikirimkan dari Kementerian Kesehatan saat ini, hanya untuk pemeriksaan 200 sample swap.

Oleh karena itu diharapkan Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemko Batam dapat memberikan bantuan berupa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kesinambungan pemeriksaan sample swap demi identifikasi penularan virus covid-19.

"BTKLPP tetap mengharapkan bantuan dari semua pihak dalam hal ini pemerintah kota Batam dan pemerintah provinsi agar memberikan bantuan Reagen dan lain-lain yang dibutuhkan untuk kesinambungan/konsistensi Pemeriiksaan selanjutnya," pungkasnya.

Editor: Surya