Batam, batamtoday - Negara pemasok barang impor terbesar ke Provinsi Kepri yakni Singapura dengan nilai US$462,85 juta dengan konstribusi 51,88 persen, diikuti oleh Jepang sebesar US$88,89 juta dengan konstribusi 9,96 persen.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri yang dirilis dalam lamannya menyebutkan Nilai impor migas secara menyeluruh pada bulan Oktober 2010 mencapai US$95,58 juta atau naik 19,08 persen dibanding September 2010. Sedangkan nilai impor non-migas pada bulan Oktober 2010 mencapai US$796,59 juta atau naik 8,93 persen dibanding September 2010.

Selama Oktober 2010 impor non-migas terbesar adalah mesin/peralatan listrik dengan nilai US$264,42 juta atau 33,19 persen dari total impor non-migas, diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$152,56 juta (19,15 persen), dan benda-benda dari besi dan baja dengan nilai US$82,38 juta (10,34 persen).

Dengan begitu, Nilai impor Provinsi Kepulauan Riau Oktober 2010 mencapai US$892,17 juta atau naik 9,94 persen dibanding impor September 2010.

Pelabuhan bongkar barang impor terbesar pun diduduki  pelabuhan Batu Ampar dengan nilai impor sebesar US$378,02 juta atau 42,37 persen dari total impor Provinsi Kepulauan Riau Oktober 2010. Di posisi kedua pelabuhan Sekupang dengan nilai US$267,73 juta (30,01 persen), dan pelabuhan Tanjung Uban dengan nilai US$121,57 juta (13,63 persen), dengan konstribusi ketiganya mencapai 86,01 persen dari total impor.

Sementara untuk perkembangan ekspor Provinsi Kepri terhitung Oktober 2010, nilai ekspornya mencapai US$1.139,22 juta atau mengalami kenaikan sebesar 20,28 persen dibanding ekspor September 2010. Sementara bila dibanding dengan ekspor Oktober 2009, ekspor Oktober 2010 juga mengalami kenaikan, yaitu naik sebesar 4,79 persen.

Nilai Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Oktober 2010 terbesar melalui Pelabuhan Udang Natuna yaitu US$396,15 juta, disusul Pelabuhan Batu Ampar US$259,54 juta, Pelabuhan Sekupang US$211,76 juta, dan Pelabuhan Kabil/Panau US$118,37 juta, dengan kontribusi keempatnya mencapai 86,53 persen.

Ekspor migas Oktober 2010 mencapai US$396,39 juta atau naik 78,98 persen dibanding September 2010. Ekspor non-migas Oktober 2010 mencapai US$742,83 juta atau naik 2,37 persen dibanding September 2010.

Ekspor non-migas terbesar Oktober 2010 adalah golongan barang mesin/peralatan listrik sebesar US$288,64 juta, peranannya terhadap ekspor non-migas sebesar 38,86 persen. Ekspor terbesar berikutnya golongan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$126,07 juta.

Ekspor ke Singapura pada bulan Oktober 2010 mencapai nilai terbesar yaitu US$704,25 juta, dengan kontribusinya mencapai 61,82 persen.