Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT Bandar Abadi Diduga Berupaya Tutup-tupi Kasus Tewasnya Rihat Aruan
Oleh : Irwan
Selasa | 17-03-2020 | 16:16 WIB
rihat_aruan2.jpg Honda-Batam
Almarhum Rihat Aruan (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kejanggalan pertama seolah-olah kasus kematian Rihat Aruan (55) kecelakaan kerja (laka kerja) yang berulang kali terjadi di Bandar Abadi ditutup-tutupi oleh manajemen dengan adanya pesan WhatsApp yang beredar dengan nada ancaman ke karyawan.

"Dear all sremind lagi. Apabila ada suatu kejadian apapun bentuknya di Bandar Abadi, spy tidak mengambil foto/video apalagi sampai di upload ke MEDSOS. Ini dianggap pelanggaran berat. Mohon diinfokan kepada semua karyawannya yg bekerja di lingkungan Bandar Abadi. Thanks," bunyi pesan singkat yang beredar melalui media WhatsApp.

Kejanggalan kedua tidak adanya laporan polisi (LP) yang masuk ke Polsek Batu Aji hingga tertahanya jenazah Rihat Aruan (55) di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embun Fatimah, hingga malam hari.

Padahal manajemen mengaku sudah berkodinasi sicara lisan dengan Kapolsek Batu Aji Kompol Syafruddin Dalimunthe dalam kasus yang terjadi di Tugboat Maju Jaya.

"Silahkan di cek sama Kapolsek Batu Aji saya telpo sebelum Dzuhur atau sesudah, yang jelas ada kejadian. Tugas kami mengamankan korban dan tempat lokasi kejadian," ujar Manajer HRD PT Bandar Abadi, Yon Cahyono pada Senin (16/03/2020) kemarin di PT Bandar Abadi.

Pengakuan manajer HRD sangat berbanding terbalik pengakuan Kapolsek Batu Aji Kompol Syafruddin Dalimunthe yang mengaku baru mendapatkan laporan sekitar pukul 14.00 WIB.

Setelah dinyatakan tewas pukul 14.54 WIB, Rihat Aruan (55) di PT Bandar Abadi, Tanjunguncang, Tim Identifikasi Polresta Barelang bersama Polsek Batu Aji baru melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 15.00 WIB. Meskipun laporan polisi belum diterima Polsek Batu Aji.

Editor: Surya