Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Uba Minta Pembangunan RS Khusus Penyakit Menular di Galang Dihentikan
Oleh : Putra Gema
Sabtu | 07-03-2020 | 18:40 WIB
rs-galang.jpg Honda-Batam
Camp Vietnam, Pulau Galang, Kepulauan Riau yang akan dijadikan RS Khusus Penyakit Menular. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi I DPRD Kepri, Uba Ingan Sigalingging, menolak pembangunan RS penyakit menular yang nantinya akan menangani pasien Covid-19 (corona) di bekas Camp Vietnam, Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Uba mengatakan, seharusnya pemerintah pusat tidak mendirikan rumah sakit penyakit menular, yang nantinya akan menangani pasien Covid-19 (Corona) di bekas Camp Vietnam Pulau Galang.

Hal ini dikarenakan, sejarah kemanusiaan yang ada di Pulau Galang ke depannya akan mati dan menyebabkan terhambatnya jalur pariwisata ke Pulau Galang.

"Tentu dengan adanya lokasi yang strategis dan potensi wisata yang luar biasa, kami melihat tidak ada upaya pemerintah untuk membangun pariwisata di sana, bahkan kami kembali dikejutkan oleh pemerintah yang berencana akan membangun RS khusus di sana," kata Uba, Sabtu (7/3/2020).

Diungkapkan Uba, jika ini tetap dilakukan dan pemerintah tetap membangun rumah sakit di Pulau Galang, secara langsung pemerintah merusak atau menggagalkan program pariwisata di sana.

"Seharusnya pemerintah menjaga dan membuat situs pristiwa kemanusiaan ini menjadi lebih baik lagi kedepannya. Bukan malah membuat RS di sana," tegasnya.

Dicontohkannya, Pulau Galang dan pulau-pulau lain disekitarnya, termasuk Batam, akan menjadi seperti Pulau Poveglia yang berada di Italia.

Pada tahun 1576, Pemerintah Italia menjadikan pulau tersebut sebagai tempat observasi pasien yang terkena wabah PES. Namun, sejak saat itu juga, tidak ada yang berani datang ke daerah tersebut dan menyebabkan pulau Poveglia menjadi kota mati.

"Ini yang kami khawatirkan. Pasti ini akan menyebabkan orang-orang takut berkunjung ke Pulau Galang, bahkan Batam," ungkapnya.

Diharapkan, Pemprov Kepri dan Pemko Batam dapat sesegera mungkin mengambil tindakan penolakan pembangunan RS tersebut. "Dan diharapkan pembangunan RS tersebut dihentikan dan dilakukan di pulau yang tidak ada penduduk serta sektor pariwisata sejarahnya," tegasnya.

Editor: Gokli