Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Imbau Kepala Daerah Jangan Ciptakan Kepanikan Soal Corona
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-03-2020 | 09:04 WIB
mendagri-tito1.jpg Honda-Batam
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh kepala daerah tak menyampaikan pernyataan yang berpotensi menimbulkan polemik di masyarakat terkait virus corona (Covid-19). Kepala daerah diminta menjaga ketenangan, bukan malah menciptakan kepanikan.

"Tidak perlu kita bersikap panik, masyarakat, dan rekan rekan pejabat juga tidak perlu membuat komentar sendiri, apalagi komentarnya sektoral yang membuat masyarakat menjadi panik," kata Tito, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020).

Pemerintah daerah, ucap Tito, mestinya memberikan informasi tentang pola penyebaran virus corona agar masyarakat waspada. Selain itu, cara memperkuat daya tahan tubuh juga perlu disampaikan.

Tito yakin informasi semacam itu bisa menenangkan masyarakat. Imbauan tentang doa dan ibadah juga dinilainya perlu disampaikan.

"Berikan masyarakat masukan tentang cara pencegahan, Memperkuat daya tahan tubuh nomor satu, olahraga, tidak stres, beribadah yang banyak, selain berdoa ibadah itu juga menunjukkan kepasrahan kepada Tuhan itu membuat stress kita menjadi lebih rendah," katanya.

Tito yakin stres bisa membuat daya tahan tubuh menjadi lemah. Dalam kondisi tersebut, lanjutnya, virus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Oleh karena itu, kepala daerah lebih perlu menyampaikan hal-hal yang bisa menenangkan masyarakat. Bukan malah menimbulkan kepanikan.

"Virus itu enggak akan kuat hadapi orang punya kekebalan tubuh yang kuat, makan dengan bervitamin, sayur mayur dan lain-lain, minum madu, berjemur di sinar matahari pagi, matahari pagi mengandung banyak vitamin manfaat vitamin B," tambahnya.

Pemerintah mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus corona pada Senin (2/3/2020). Keduanya kini diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Warga tampak cemas usai pemerintah mengumumkan kasus pertama di Indonesia itu. Di sejumlah tempat, toko dan swalayan diserbu untuk membeli pasokan makanan, masker hingga hand sanitizer dalam jumlah yang besar.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha