Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Sebut Petugas Damkar Jadi Contoh Baik Militansi ASN
Oleh : Irawan
Minggu | 01-03-2020 | 16:32 WIB
mendagri_damkar_bt.jpg Honda-Batam
Mendagri Tito Karnavian saat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT Damkar dan Penyelamatan ke-101 digelar di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY

BATAMTODAY.COM, Bantul - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meyakini pada peran dan jasa Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan telah tercatat dengan baik di hati masyarakat.

"Apalagi bila pekerjaan menyelamatkan jiwa dan harta benda dari ancaman bahaya kebakaran maupun kondisi lain yang membahayakan dikerjakan dengan hati yang tulus akan berbuah kebaikan di akhirat nanti," kata Mendagri saat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT Damkar dan Penyelamatan ke-101 digelar di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, Minggu (1/3/2020).

Dari sudut budaya kerja, lanjut Mendagri, Damkar telah menjadi contoh yang baik bagi seluruh ASN dalam lingkup pemerintah daerah karena petugas Damkar bekerja dengan keras membentuk jiwa yang militan.

Mereka bekerja dengan mempertaruhkan keselamatan pribadi, membekali diri dalam keterampilan dan keahlian dalam melaksanakan tugas dan berusaha menyelesaikan tugas secara tuntas.

"Militansi menjadi sangat penting satu orang yang militan bisa mengalahkan 100 orang yang tidak militan. Militansi rekan Damkar saya minta ditingkatkan satu level di bawah rekan TNI dan Polri," ucapnya.

Di kalangan petugas Damkar terdapat kalimat sederhana namun maknanya sangat luar biasa: "Pantang Pulang Sebelum Padam".

Menurut Mendagri, menjadi pemadam kebakaran bukanlah cita-cita tetapi panggilan jiwa. Ini mengandung arti nilai-nilai keikhlasan, kesabaran dan pengabdian patut diberikan apresiasi dan penghargaan tertinggi dari pemangku kepentingan dan patut terus dipertahankan.

Petugas Damkar memperoleh keterampilan dan keahlian yang diperoleh dari berbagai pelatihan berbasis kualifikasi dan kompetensi.

"Profesinalisme aparat Damkar ditempa dengan baik melalui dua hal, yaitu: dalam pelatihan dan saat pelaksanaan tugas. Oleh karena itu dalam petugas Damkar dikenal istilah dan juga mungkin mirip di beberapa instansi lain: Tiada pemadam kebakaran yang hebat, yang ada pemadam kebakaran yang terlatih.

Oleh karena itu, Mendagri berharap 'Tiada Hari Tanpa Latihan' jadi sebagai moto Damkar.

Sebagai organisasi, menurut Tito, Damkar bisa survive selama lebih dari satu abad, tidak banyak yang bisa menyamai Damkar yang pada tahun ini telah memasuki usia 101 Tahun.

"Unsur Damkar ini diharapkan selalu hadir dalam segenap kejadian yang membahayakan kondisi manusia. Bertugas melebihi jam kerja ASN lainnya dengan membangun kesiapsiagaan selama 24 jam tanpa mengenal hari libur, selalu berupaya memberikan pertolongan dengan quick response atau response time maksimal 15 menit," ujarnya.

Menurut mantan Kapolri ini, tujuan akhir dari misi pemadam kebakaran adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan rasa aman, memberikan layanan perlindungan dan penyelamatan terhadap jiwa dan harta benda baik dari ancaman bahaya kebakaran maupun kondisi lain yang membahayakan manusia.

"Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah utnuk menjadikan Damkar sebagai perangkat daerah yang profesional, modern dan terlatih," kata Mendagri.

Editor: Surya