Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Matangkan Proses Evakuasi WNI di Wuhan Setiba di Batam
Oleh : CR-3
Sabtu | 01-02-2020 | 12:52 WIB
rapat-corona.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Rapat persiapan evakuasi WNI dari Wuhan begitu tiba di Batam

BATAMTODAY.COM, Batam - Menyikapi rencana pemerintah untuk mengevakuasi Warga Negera Indonesia (WNI) dari Wuhan, China melalui Batam, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam menggelar rapat koordinasi dengan beberapa instansi terkait.

Rapat yang digelar di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Batam Jalan Lumba-lumba Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, dipimpin dr Ahmad Farhani selaku Kepala KKP Klas I Batam.

"Rapat yang kita selenggarakan, dalam rangka membahas tentang kesiapan atau skenario evakuasi dan karantina terhadap WNI atau mahasiswa yang rencananya akan dilakukan penjemputan dari Wuhan, Tiongkok, tanggal 2 Februari 2020," Kata dr Ahmad Farhani, Jumat (31/1/2020).

Terkait rencana penjemputan WN Indonesia yang ada di Wuhan ini, pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap kesiapan sarana dan prasarana mulai proses penjemputan, evakuasi dan karantina khususnya bagi yang terinveksi virus corona, serta penyediaan fasilitasnya.

"Dalam rapat ini, kita fokus membahas sejauh mana kesiapan kita mulai dari pesawat yang mengangkut WNI dari Wuhan tiba di Bandara Hang Nadim Batam, bagaimana penjemputannya, evakuasi dan perjalanan menuju tempat karantina," ujarnya.

Mengenai rencana penjemputan, sudah final yang diputuskan melalui rapat pimpinan antara Kemenlu, Kemenhub dan Kemenkes. Hanya masalah dimana lokasi karantina dan fasiltas angkutan apa yang digunakan menuju ke lokasi karantina masih dalam pembahasan di Jakarta. Namun demikian sambil menunggu kepastian, harus menyiapkannya dengan baik.

"Sebagai alternatif, lokasi karantina bagi warga yang tidak terinfeksi adalah di Natuna atau Asrama Haji. Bagi warga yang positif terinveksi virus corona akan dirawat di RSUD Embung Fatimah atau di RS BP Batam," terangnya.

Selama proses penjemputan dari bandara dan evakuasi ke lokasi karantina, semua pihak memperhatikan SOP kesehatan dan diupayakan pembatasan publikasi agar tidak menjadi berita hoax.

"Karena itu penting ditunjuk seksi dokumentasi khusus demi memenuhi permintaan semua jajaran yang sama-sama punya kepentingan," imbuhnya.

Sementara terkait kondisi pasien atas nama Rahmat yang saat ini dirawat di RSUD Embung Fatimah Batam yang diduga terinfeksi virus corona, saat ini sudah mulai membaik tetapi belum diizinkan pulang karena harus menunggu hasil test dari laboratorim di Jakarta.

"Kondisi pasien atas nama Rahmat di RSUD Embung Fatima kini sudah membaik. Namun belum diizinkan pulang karena masih menunggu hasil test dari Jakarta," terangnya.

Editor: Chandra