Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lagu Satire Firli Menjaga Lembaga Anti Rasuah
Oleh : CR-1
Rabu | 22-01-2020 | 14:16 WIB
firly-kpk-nyanyi.jpg Honda-Batam
Ketua KPK Firli Bahuri duet nyanyi bersama Komisioner KPK Nawawi Pomolango. (Foto: Setiawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Firli Bahuri menyamakan berbagai tindakan hukum seperti menjaga sebuah tenda dari terpaan angin kencang, hujan deras dan lain sebagainya.

Tenda tersebut juga harus kokoh kendatipun ada yang berupaya merobohkan. Tidak secara eksplisit, Firli menyamakan "tenda" dengan Lembaga Anti Rasuah Indonesia, yaitu KPK.

"Sama seperti lagu yang akan saya nyanyikan, berjudul 'Rumah Kita' (karya God Bless). Tidak ada satu pun yang bisa membuat 'tenda' kita miring, bahkan roboh. Kita bersama, mari bersatu menjaga KPK, sebagai rumah kita," kata Firli saat mulai bernyanyi di depan para wartawan, pejabat Dewan Pengawas (Dewas) KPK, pegawai KPK di Gedung Merah Putih, Senin 20 Januari 2020 di Jakarta Selatan.

Lirik lagu "Rumah Kita" dianggap pas untuk menghilangkan anggapan bahwa KPK setelah terbentuknya Dewas, seperti rumah yang lambat laun rusak. Fondasi "rumah" dengan tiang-tiangnya sudah tidak lagi kukuh paska penunjukan lima tokoh public sebagai anggota Dewas. Sehingga sempat ada sekuel pelemahan KPK yang dimulai pada akhir periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Firli bersama lima anggota Dewas, empat pimpinan KPK, pejabat struktural mengadakan acara Silaturahmi dengan para wartawan yang sehari-harinya meliput kegiatan di Gedung Merah Putih, KPK di daerah Kuningan Jakarta Selatan. Acara diawali dengan atraksi masak nasi goreng oleh Firli.

"Saya memang suka masak. Kalau olahraga, saya rutin bermain bulu tangkis dan tenis," kata mantan Kapolda Sumatera Selatan itu.

Setelah itu, ramah tamah diselingi dengan acara spontanitas, termasuk nyanyian Firli, Tumpak Hatorangan Panggabean (anggota Dewas), Lili P. Siregar (pimpinan) dan lain sebagainya.

"KPK memang rumah kita, dan tidak boleh ada yang 'masuk' (intervensi) mengganggu independensi," tegas Firli.

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita. Tanpa hiasan, tanpa lukisan. Beratap jerami, beralaskan tanah. Namun semua ini punya kita. Memang semua ini milik kita, sendiri. Hanya alang alang pagar rumah kita. Tanpa anyelir, tanpa melati. Hanya bunga bakung tumbuh di halaman. Namun semua itu punya kita. Memang semua itu milik kita. Haruskah kita beranjak ke kota. Yang penuh dengan tanya. Lebih baik di sini…, rumah kita sendiri… segala nikma dan anugerah yang kuasa. Semuanya ada di sini… rumah kita….”

Demikian bunyi lyric lagu Rumah Kita yang dipopulerkan oleh Ahmad Albar itu.

Editor: Dardani