Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Langkah Kemenkes Antisipasi Wabah Pneumonia yang Ditemukan di Tiongkok
Oleh : Redaksi
Senin | 20-01-2020 | 19:52 WIB
wabah-tiongkok.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pertemuan Ilmiah Berkala yang bertajuk Kesiap-siagaan Indonesia Dalam Antisipasi Wuhan Pneumonia di Gedung Pelayanan Publik Balitbangkes, Jakarta (17/1/2020). (Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dunia sedang dikejutkan oleh kabar mengenai wabah Pneumonia yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Siswanto menyatakan Indonesia siap untuk mengantisipasi wabah tersebut. "Oh siap (mengidentifikasi), kan punya lab. Lab-labnya sederhana, itukan labnya biomonokuler, pemeriksaannya dengan PCR yakni suatu reaksi untuk mengidentifikasi DNA dan RNA. Udah siap itu," kata Siswanto, belum lama ini seperti dilansir laman resmi Kemenkes.

Siswanto menambahkan, untuk mengantisipasi wabah tersebut, dengan mengedepankan pendekatan 3 pilar yakni :

1. Kemampuan mencegah dengan memperbaiki perilaku dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut.

2. Kemampuan mendeteksi ditingkatkan terutama lewat pintu-pintu masuk negara, itu harus didukung oleh kemampuan rumah sakit maupun klinik-klinik untuk dikirim ke laboratorium yang mampu.

3. Kemampuan merespon penting kaitannya dengan penanganan layanan kesehatan, dan tentunya harus proporsional sehingga tidak menimbulkan ketakutan.

Hal yang sama disampaikan Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Vivi Setiawaty bahwa laboratorium untuk mengantisipasi new emegency telah siap. Hingga kini, jejaring juga sudah dibentuk, diperkuat dan diperluas mulai dari universitas, lembaga penelitian dan rumah sakit yang akan membantu mengambil spesimen-spesimen dari kasus yang dicurigai.

Untuk diketahui, pada tanggal 31 Desember 2019, Pemerintah Tiongkok melaporkan ke WHO Western Pacific Regional Office di Manila. Pada 5 Januari, WHO mengeluarkan statemen pertama, saat ini beberapa kasus sudah muncul tetapi belum diketahui penyebabnya. Pada tanggal 12 Januari disebutkan bahwa penyebabnya adalah Novel Coronavirus.

Virus korona bisa menyebabkan penyakit yang ringan sampai berat, sekarang ini paling banyak dibicarakan adalah MERS-CoV dan SARS-CoV yang masih dalam satu kelurga. Virus korona pada dasarnya dari binatang pindah ke manusia, dan 80% penyakit baru berasal dari zoonosis.

Editor: Gokli