Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Obat Bius Sempat Kosong, Dirut RSUD Embung Fatimah: Kami Sudah Pesan Hanya Terlambat Datang
Oleh : Hendra Mahyudi
Sabtu | 18-01-2020 | 14:28 WIB
rsud-embung-fatimah2.jpg Honda-Batam
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji Batam. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji Batam mengatakan, persoalan stok obat bius untuk anestasi pasien operasi yang sempat kurang tiga hari lalu, dan membuat proses operasi 6 orang pasien ditunda, telah terselesaikan.

Direktur RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM mengatakan, kejadian Rabu (15/1/2020) lalu terjadi karena stok obat bius yang dipesan datangnya terlambat, sehingga berimbas pada penundaan operasi beberapa orang pasien.

"Kami sudah pesan saat itu, hanya agak terlambat saja datangnya," ujarnya, Sabtu (18/1/2020).

Ani mengatakan, penundaan operasi beberapa orang pasien RSUD Embung Fatimah tersebut hanya memakan waktu beberapa jam, sementara saat obat datang, proses operasi kembali dijadwalkan.

"Hanya tertunda beberapa jam saja dan saat itu kami sudah pesan, hanya saja datangnya agak terlambat," jelasnya.

Kedepannya, lanjut Ani, akan terus giat dalam meningkatkan pelayanan di RSUD Embung Fatimah, karena tidak ingin pelayanan terhadap masyarakat mengalami kendala.

Sementara itu, meski manajemen rumah sakit mengatakan telah menyelesaikan persoalan obat ini, beberapa pasien berharap rumah sakit untuk berkomitmen menyangkut persoalan pelayanan ini.

Hal ini karena stok obat menurut pasien masih sering mengalami habis di rumah sakit tipe B ini. Beberapa orang pasien yang dijumpai BATAMTODAY.COM mengeluhkan hal yang sama.

"Kadang kosongnya memang gak semua, misalnya dokter kasih resep 5 obat, dan kadang adanyanya 4 obat saja yang tersedian dan sisanya dicari di luar," terang Izam, seorang pasien yang berobat RSUD Embung Fatimah.

Persoalan ini menurut pasien rumah sakit harusnya diatasi oleh manajemen, karena berhubungan dengan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai Rumah Sakit Umum Daerah.
"Misalnya ada pasien kritis dan butuh operasi langsung, sementara stok obat bius kurang, kan bisa berabe mas," tambahnya.

Seorang petugas medis setempat tak menyanggah keluhan pasien ini. Terkadang dalam waktu bersamaan beberapa pasokan obat yang tersedia memang tidak begitu lengkap, seperti kejadian stok obat bius yang kurang itu. Alasannya karena jumlah pasien yang banyak sehingga sebagian stok obat-obatan banyak mengalami kekurangan.

"Iya, kalau masalah itu kadang juga terjadi. Tapi tak semuanya kosong total," ujar seorang petugas medis, yang tak ingin namanya dituliskan, pada Kamis (16/1/2020) lalu.

Editor: Dardani