Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sambangi Gedung KPK, Sejumlah Aktivis Anti-Korupsi Serahkan 'Jamu Anti Diare'
Oleh : Redaksi
Rabu | 15-01-2020 | 15:04 WIB
obat-mencret.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Jamu antidiare disampaikan para aktivis bagi Komisioner KPK. (Foto: RMOL)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sejumlah elemen civil society menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020). Para aktivis antikorupsi ini ingin memberikan 'jamu antidiare' kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Rombongan aktivis yang peduli terhadap KPK terdiri dari Koordinator Tepi Indonesia, Jeirry Sumampow; Koordinator Riset dan Advokasi Indonesia Budget Center, Rahmat; juga Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.

Kemudian ada Manajer Riset Seknas Fitra, Badi Badi'ul Hadi; Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu Indonesia, Kaka Suminta; dan Analis Politik Expositi Strategic, Arif Susanto.

"Dengan harapan tentu saja jamu ini pertama membuat Komisioner KPK tidak terkena sakit diare selama musim banjir dan musim penghujan. Bisa jadi karena masalah yang dihadapi oleh KPK di masa mendatang terlihat lebih banyak," ucap Ray Rangkuti kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).

Selain itu, jamu antidiare itu juga diharapkan bisa membuat Komisioner KPK tidak sakit diare usai melaksanakan OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Sejauh ini kita tunggu langkah tegas KPK. Karena kita ketahui KPK baru melakukan penggeledahan di satu ruangan. Sementara dalam langkah KPK yang sudah sama-sama kita ketahui, ada rencana juga melakukan penyegelan terhadap salah satu kantor partai politik (DPP PDIP) yang sampai sekarang kita enggak tahu, kapan penyegelan ini dilakukan," jelas Ray.

Selain itu, jamu tersebut juga diharapkan bisa membuat Pimpinan KPK terus mengusut tuntas kasus korupsi besar lainnya. Di antaranya kasus Jiwasraya, ASABRI, Century, dan BLBI.

"Di mana kasus-kasus besar ini kalau ditotal bisa sampai puluhan triliun kerugian negaranya. Mengingat kasus-kasus ini menjerat nama dan kepentingan juga, jangan sampai Komisioner KPK sakit diare mendengarkan jumlah yang besar ini," katanya.

Jamu antidiare itu selanjutnya dimasukan ke dalam kotak dan diterima langsung oleh Humas KPK yang akan diserahkan kepada komisioner KPK.

"Tentu saja kita berharap, resepsionisnya bisa menyampaikan kepada Komisioner KPK. Sehingga dengan begitu maksud dan tujuan kita, agar pimpinan KPK bisa terjaga dari terserang penyakit diare, bisa sampai," pungkasnya.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani