Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Dua Anak Dijadikan PSK, Polisi Selidiki TPPO di Lokalisasi Sintai
Oleh : Hadli
Selasa | 14-01-2020 | 08:04 WIB
sintai-lokalisasi1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kapolresta Barelang, Kombes Prasetyo Rachmat Purboyo bersama Wakapolres AKBP Junoto dan Kasat Reskrim Kompol Andri Kurniawan, Rabu (8/1/2020) saat ekspos pengungkapan kasus TPPO. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polisi tidak tinggal diam setelah berhasil menyelamatkan dua orang anak yang dijadikan pekerja seka komersial (PSK) di salah satu Bar di kawasan Sintai alias 1001 malam, Tanjunguncang.

Selain terus mengusut kasus tersebut, polisi juga tengah menyelidiki kasus lainnya dalam kawasan yang sejatinya sebagai tempat rehabilitasi PSK.

"Tim sudah kami turunkan, melakukan pengembangan ada tindak pidana lainnya di sana, seperti terjadi prakten perdagangan manusia," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri, Kombes Arie Dharmanto di Polda Kepri, Senin (13/1/2019) sore.

Tim yang turun, katanya, tetap melakukan penyelidikan di kawasan. Lidik ini, tambah dia, untuk melihat apakah benar dugaan praktek perdagangan manusia di kawasan tersebut.

"Perlu membuktikan melihat cara dan tujuan (dugaan perdagangan manusia)," ungkapnya.

Semua informasi yang masuk, kata Arie akan dipelajari dahulu. Seluruh informasi juga akan dipilah-pilah. Sebab, tambahnya lagi, proses penyelidikan mengusung penegakan hukum berkeadilan. Namun apabila ditemukan pelanggaran, akan diproses sesuai aturan.

"Sejauh ini kami melihatnya adalah panti rehabilitasi. Namun tidak menutup kemungkinan ada praktek perdagangan manusia disana," ucap perwira polisi yang berhasil mengungkap kasus prostitusi melibatkan artis Nikita Mirzani tahun 2015 silam.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Aman meminta Pemerintah Kota (Pemko) agar menutup lokalisasi Sintai di Tanjunguncang. Permintaan penutupan kawasan tersebut mengingat terjadinya dua gadis belia yang menjadi korban trafficking, belum lama ini. "Dari dulu memang sudah kami minta agar kawasan tersebut ditertibkan," kata Aman, Sabtu (11/1/2020).

Ia menjelaskan, pada awalnya kawasan merupakan lokalisasi namun berubah fungsi menjadi panti rehabilitasi. Sehingga kawasan tersebut memang sengaja dipertahankan, agar pelan-pelan para perempuan di sana bisa kembali ke masyarakat. Namun Fakta nya berbeda. Wanita disana datang silih berganti dijadikan PSK.

Editor: Yudha