Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Capai Kesepakatan Transformasi Ekonomi dengan China yang Berorientasi Pertumbuhan Hijau
Oleh : CR-1
Jum\'at | 03-01-2020 | 18:20 WIB
L2.JPG Honda-Batam
Kunjungan rombongan Biro Statistik Jiangsu China ke pabrik KJA Aquatec di Bandung Barat. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Bandung - China mentransformasikan ekonominya setara negara-negara industry terkuat lainnya, bergerak ke arah pertumbuhan hijau atau green growth termasuk menetapkan ketentuan, persyaratan kegiatan investasi asing pada berbagai sector.

Sementara perusahaan dalam negeri, badan usaha milik negaranya juga tidak lepas dari penetapan norma, standar, prosedur perlindungan konsumen.

"Kalau terbukti perusahaan manufacturing tidak memenuhi standar food safety (keamanan makanan), pemerintah akan memberhentikan kegiatan usahanya. Investasi asing juga harus memiliki portofolio bisnis berorientasi ramah lingkungan, green growth,” Deputi Direktur Biro Statistik provinsi Jiangsu China, Zhou Guoqiang mengatakan kepada Redaksi beberapa waktu yang lalu di Bandung Barat.

Pemerintah mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha untuk jaminan keamanan makanan. Sehingga kebijakan nasional di bidang pengawasan makanan diawasi melalui koordinasi pemerintah pusat dan daerah. Bimbingan teknis dan supervisi pada kegiatan pengawasan makanan juga diberikan secara berkala melalui ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Pada kesempatan ini, kami juga ingin tahu bagaimana kondisi di Indonesia. Apakah ada kegiatan inspeksi pada setiap perusahaan produsen makanan. Karena setiap perusahaan pasti terus meningkatkan kegiatan usaha, termasuk kemungkinan investasi China ke Indonesia," kata Zhou Guoqiang.

Zhou bersama rombongan Biro Statistik Jiangsu mengunjungi perusahaan produsen sarana perikanan kelautan keramba jaring apung (KJA) Aquatec.

Selain Zhou, ada Hu Yuelin (researcher of finance dept.), Hu Zhenyue (deputy director of Household statistics office), Xu Fenglian (six-level staff of polling center), Yin Mingzheng (deputy researcher of Wuxi investigation bureau). Geliat sector perikanan budidaya di dunia sudah didata FAO (organisasi pangan dan pertanian dunia) sejak tahun 1950 an.

Pada awalnya industry ini memiliki hasil akhir yang sangat minim dibanding industry perikanan tangkap. KJA Aquatec yang berlokasi di kabupaten Bandung Barat, provinsi Jawa Barat berhasil mengintegrasikan produk sarana budidaya berteknologi tinggi.

"Setelah mendengar penjelasan Mr. Zhou Guoqiang, kami juga meyakini mereka bahwa KJA Aquatec dibuat dengan teknologi ramah lingkungan. KJA Aquatec dipasang di laut offshore, danau, waduk dengan tetap ramah lingkungan. Kami punya tanggung-jawab untuk hal itu termasuk jaminan keamanan pangan. Sehingga produk kami juga diserap pasar ekspor," papar President Director PT Gani Arta Dwitunggal (produsen KJA Aquatec), Budiprawira Sunadim.

Merespons hal tersebut, Zhou Guoqiang juga memberi gambaran umum mengenai potensi perikanan budidaya di Jiangsu. Nilai transaksi dari usaha budidaya di Jiangsu mencapai ratusan milyar US Dolar. Nilai tersebut sama dengan enam persen dari keseluruhan ekonomi provinsi Jiangsu.

Sementara itu, kekuatan ekonomi Jiangsu mencapai sekitar 10 persen dari keseluruhan ekonomi nasional China.

"Sehingga kami yakin dengan prospek sector perikanan budidaya di Jiangsu. Kami melihat teknologi Aquatec, dan relevan dengan visi pengembangan ekonomi perikanan Jiangsu. Tetapi kami harus memegang komitmen dengan investasi ramah lingkungan, jaminan keamanan pangan untuk masyarakat," tegas Zhou Guoqiang.

Editor: Dardani