Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Arah Kebijakan BI 2011

Elang Tri Praptomo: Prediksi BI Rate 6.5% Pada Februari
Oleh : sumantri
Selasa | 01-02-2011 | 15:51 WIB
Elang_Tri_Praptomo,_Pimpinan_Bank_Indonesia_Batam.jpg Honda-Batam

Elang Tri Praptomo, Pimpinan Bank Indonesia Batam

 

Batam, batamtoday – Bank Indonesia sebagai bank sentral merelease arah kebijakan moneter dan makroprudensial pada tahun 2011 akan berbentuk penguatan Bauran. Artinya Bank Indonesia (BI) akan menerapkan bauran instrumen berbagai kebijakan moneter dan makroprudensial lebih terukur, yang diharapakan dapat memberikan dampak progressif bagi ekonomi Indonesia untuk mampu mencapai target pertumbuhan enam persen pada 6 – 6,5 %, kata Elang Tri Praptomo, Pimpinan BI Batam, Selasa, 1 Februari 2011.

 

 

 

Elang menyatakan, untuk wilayah Kepri, khususnya Batam, pergerakkan ekonomi masih bertumpu pada sector shipyard dan industri elektronika serta perdagangan.

 “Sebagai first line of defense (Tolok Ukur Pertumbuhan ekonomi), Bank Indonesia senantiasa mengedepankan pengelolaan kebijakan moneter dan perbankan secara berhati-hati (prudent) dan konsisten. Respon kebijakan Bank Indonesia yang telah ditempuh selama 2010 dalam rangka menjaga stabilitas makro dan sistem keuangan, masih menunjukkan signifikansi yang stabil. Memang ada gejolak dari sektor komoditas terutama bahan penunjang sembako, pada akhir tahun lalu, namun ini masih berada diambang wajar.” ungkap Elang kepada batamtoday.

Terkait pergerakkan suku Bunga Acuan Bank (BI Rate), Elang memprediksikan BI rate diperkirakan masih berada di level 6.5%. Indikatornya, lanjut Elang,  adalah  pencapaian sasaran inflasi yang telah ditetapkan, yaitu 5%±1% dan 4,5%±1% pada tahun 2011 dan 2012, namun Bank Sentral tetap mewaspadai risiko tekanan inflasi yang akan meningkat ke depan, terutama yang disebabkan oleh komoditas pangan.

“Untuk BI Rate kemungkinan masih ada di kisaran 6.5%, namun itu semua masih tahap prediksi, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan menentukkan fluktuasi BI rate, dan biasanya hasilnya sudah bisa direlease media pada pekan pertama setiap bulannya.” papar Elang.

Dari sisi intermediasi perbankan, BI memproyeksikan pada tahun 2011 menjadi lebih flexible dimana porsi pembiayaan untuk sektor UMKM ditergetkan meningkat. Kebijakan untuk meningkatkan ketahanan bank untuk lebih mendukung pertumbuhan perbankan, khususnya di Batam, agar daya saing dan kemampuan dalam menyerap risiko, juga menjadi prioritas utama dari rangkaian agenda kerja BI Batam. Dengan demikian pergerakkan ekonomi wilayah Batam bisa menyesuaikan dan memenuhi harapan semua pihak.