Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kondom dari Dinsos Diperjualbelikan Pengelola

Tim Terpadu Tinjau 3 Panti Pijat dan Karaoke
Oleh : Ali
Selasa | 01-02-2011 | 15:16 WIB

Batam, batamtoday - Usai melakukan rapat koordinasi panti pijat "esek-esek" di Saung Sunda, Pelita. Polda Kepri bersama Tim Terpadu tempat hiburan melakukan tinjauan di 3 tempat Panti pijat yang berada  disekitar Nagoya.


 

Tim terpadu tempat hiburan yang meliputi Polda Kepri, Dinas Kesehatan, Disnaker dan Dinas Sosial, langsung melakukan investigasi terhadap pemijit.

Lokasi pertama kali yang didatangi tim terpadu yakni Goldbirds Karaoke yang namanya dulu Sandona berada di Komplek Nagoya Square Kel Seijodoh, Kec Batu Ampar, Blok B 26-B 27.

Di lokasi ini, pengunjung yang ingin ditemani wanita sambil meneguk alkohol harus membayar Rp 50 ribu perjam. Dan juga pengelola memberikan pelayanan khusus kepada pengunjung yang ingin ditemani hingga di tempat tidur dengan pembayaran yang relatif berbeda.

"Tergantung ceweknya mau apa tidak dibawa oleh tamu tersebut, kalau mau, mereka langsung yang menentukan harga, bukan kami yang menentukan," ucap Publik Relasi (PR) Edy (36) dengan bibir bergetar ketika ditanyakan olah petugas tim terpadu, Jumat 28 Januari 2011.

Akan tetapi, dalam pertanyaan yang diajukan oleh batamtoday, apakah setiap melakukan 'hubungan' mengunakan pelindung,? yang dijawab, iya, bang, kami pakai, katanya.

"Kalau tamu tidak mau pakai kondom kami tidak mau melayani, tetapi kami harus membeli kondom seharga Rp10.000, untuk satu kali pakai," ujar Susi (25), lanjutnya kondom yang dibeli dari pengelola merupakan kondom yang didapat melalui dinas sosial yang dibagi secara cuma-cuma.

"Tetap saja kami bayar," cetus Susi kembali.

Setelah itu, tim terpadu beralih ke tempat karaoke Dinasti dan Indah 2 Massage yang berada di kawasan Nagoya. Di lokasi Dinasti, para waita penghibur tidak mengakui jika dapat diboking oleh lelaki hidung belang yang menginginkan pelayanan khusus.

"Kami tidak melayani tamu yang menginginkan seperti itu," ujar Supriyatin Laila (28), hanya saja menemani tamu hingga usai karaoke seharga Rp 150 ribu, untuk masing-masing penghibur yang menamani.

Narasumber di lokasi Dinasti yang tidak mau disebutkan namanya ini, mengatakan para wanita Dinasti Karaoke dapat diboking, sesuai dengan keinginan lelaki hudung belang yang menginginkan pelayanan d itempat lain.

"Ah bohong  aja tuh bang, saya sering ngantar kok, ucap lelaki yang keseharianya bekerja sebagai pengojek.

Sedangkan di lokasi massage Indah 2, menyediakan kamar lengkap dengan kamar mandi di dalamnya untuk pengunjung yang ingin menikmati pijitan 'plus-plus'.

Di tempat massage ini, beragam harga untuk melayani lelaki hidung belang.

"Kalau disini tergantung wajah, kalau cantik ya mahal, kalau biasa-biasa aja ya standar harganya," ujar Mami Jenny kepada wartawan.

Direktur Bamnas Polda Kepri, Kombes Pol Ricky Wakanno menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan, banyaknya tempat-tempat yang menyajikan pelayanan pijit dan karaoke merupakan sarang peredaran narkoba.

"Tidak tertutup kemungkinan, di lokasi ini tempat sarang peredaran narkoba," ujarnya singkat, Selasa 1 Febuari 2011 kepada batamtoday.