Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PDIP Dukung Erick Thohir Lakukan Pembenahan Perusahaan BUMN
Oleh : Redaksi
Minggu | 08-12-2019 | 18:04 WIB
hasto_kristiyanto.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya mendukung langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan restrukturisasi atau pembenahan sejumlah perusahaan BUMN.

Dia mengaku punya pengalaman bekerja selama 12 tahun di PT Rekayasa Industri. Berdasarkan pengalaman itu, Hasto memahami iklim korporasi, manajemen dan sirkulasi keuangan pada BUMN umumnya. Sejauh ini, Hasto melihat struktur BUMN terlalu gemuk.

"Untuk itu kami merekomendasikan kepada menteri BUMN agar langkah-langkah restrukturisasi dapat dilakukan. BUMN sering kali terlalu gemuk dengan anak perusahaan, cucu perusahaan yang tidak terkait dengan bisnis usaha itu," kata Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (8/12/2019).

Ia juga mendorong setiap BUMN agar mengembangkan inti usahanya. Dengan begitu, membangun kedaulatan di bidang pertahanan, pangan, energi, keamanan dan keuangan, bisa terwujud.

"Kemudian juga hal-hal terkait infrastruktur karena itu menghubungkan wilayah Indonesia yang begitu luas, konektivitas itu menjadi penting," ujarnya.

Alumni Universitas Gadjah Mada ini juga menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir mengonsolidasikan seluruh jajarannya. Fokus utamanya adalah memperkuat inti bisnis masing-masing BUMN.

Caranya, dengan menata BUMN kembali supaya tatanannya sejalan dengan inti bisnisnya. "Harus dilihat secara menyeluruh agar BUMN fokus dalam ruang lingkup bisnis yang dimasukinya," katanya.

Dia mengimbau kepada para petinggi BUMN untuk tidak hidup bermewah-mewahan atau glamour. Menurutnya, BUMN merupakan alat Indonesia untuk memajukan seluruh aspek kehidupan, tidak hanya sisi ekonomi semata. Karena itu, setiap petinggi BUMN harus menjaga perilakunya dan meletakkan kepentingan rakyat di atas segalanya.

"Di dalam pelaksanaannya, manajemen dari korporasinya harus kedepankan aspek profesionalitas untuk mencapai kinerja baik dalam perspektif keuangan, internal growth, kemudian perhatian terhadap konsumen. Karena itulah berbagai perilaku-perilaku yang tidak sejalan dengan membangun korporasi yang sehat, ya, seharusnya tidak boleh dilakukan," kata Hasto.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara diduga melakukan penyelundupan batangan dan sparepart motor jenis Harley Davidson dan sepeda Brompton di bagasi kabin pesawat Garuda Airbus A330-900 dari Prancis.

Barang mewah itu diduga sengaja diselundupkan oleh Ari Askhara untuk digunakan oleh dirinya. Atas insiden itu, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memecat Ari Askhara dari jabatan direktur utama Garuda Indonesia.

Tidak hanya itu, Erick melakukan pemecatan terhadap sejumlah direksi lainnya, yang diduga ikut terlibat dalam pemanfaatan perusahaan BUMN untuk kepentingan para petinggi perusahaan pelat merah itu.

Editor: Surya