Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menpora Tuntut Malaysia Minta Maaf Resmi, Tak Cukup Melalui Twitter
Oleh : Redaksi
Minggu | 24-11-2019 | 17:32 WIB
zainuddin_amali_suara.jpg Honda-Batam
Menpora Zainuddin Amali

BATAMTODAY.COM, Surabaya - Menteri Pemuda Dan Olahraga, Zainuddin Amali mendesak Pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas insiden kekerasan yang menimpa suporter Indonesia pada laga Indonesia versus Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Selasa (19/11/2019). Tak hanya itu, Menpora juga meminta kepada pemerintah Negeri Jiran tersebut untuk meminta maaf secara resmi.

"Insiden itu telah melukai hati masyarakat Indonesia," katanya saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Golkar di Surabaya, Minggu (24/11/2019) seperti dilansir lama iNews.id

Amali mengatakan seharusnya Malaysia mencontoh Indonesia yang juga memohon maaf saat kejadian serupa di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) beberapa waktu lalu.

"Maka kami menuntut agar pemerintah Malaysia meminta maaf kepada Indonesia secara resmi," kata Zainuddin Amali.

Lebih dari itu, Menpora juga berharap agar aparat penegak hukum Malaysia menindak oknum suporter yang melakukan penganiayaan. Upaya ini penting agar kasus serupa tidak terulang.

"Lakukan penegakan hukum yang transparan dan seadil-adilnya," katanya.

Pascainsiden penganiayaan, pemerintah Indonesia juga sudah melayangkan protes secara resmi kepada Malaysia. Kemenpora berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait masalah ini.

“Tetapi, kalau memang mereka tidak menyampaikan permohonan maaf, kita bisa menilai cara bertetangga yang baik," katanya.

Diketahui, suporter Indonesia dianiaya suporter Malaysia saat tim dua negara ini bertanding dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Tak hanya dianiaya, suporter Indonesia bahkan dikejar hingga ke hotel tempat mereka menginap.

Seperti diketahui, beberapa kali Syed Saddiq mendapat sorotan soal insiden kurang mengenakkan di dunia sepak bola antara Indonesia dengan Malaysia.

Awalnya, Menteri Belia dan Sukan Malaysia itu menganggap penganiayaan suporter sebagai kabar bohong atau hoaks.

Beberapa hari kemudian, Syed Saddiq meralatnya dan memohon maaf atas kejadian tersebut melalui Twitter.

Kemenpora juga sudah bertindak cepat dengan melayangkan surat resmi untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.


Selain itu, menuntut penyelesaian secara hukum terhadap pelaku penganiayaan dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia pada umumnya.

"Jadi karena kami sudah mengirim surat resmi."

"Semestinya Pemerintah Malaysia juga harus menyampaikan permintaan maaf secara resmi pula," ungkap Zainudin Amali.

Sebagai perbandingan, Zainudin Amali menjelaskan perbedaan tindakan antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia pada konteks yang sama.

"Saat itu, Pemerintah Indonesia langsung meminta maaf secara resmi," katanya.

"Bahkan, Menpora yang ketika itu dijabat Imam Nahrawi datang langsung ke Kemenpora Malaysia untuk menyampaikan permintaan maaf," ungkap dia.

"Kalau meminta maaf secara resmi, nanti pasti dimaafkan kok."

"Asalkan juga ada kepastian bahwa pelaku penganiayaan telah diproses secara hukum," tandas dia.

Editor: Surya