Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyebaran Eceng Gondok di Waduk Duriangkang Masih Kurang dari 10 Persen
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 23-11-2019 | 16:40 WIB
eceng-gondok.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Profesor Gadis Sri Haryani, dari Pusat Penelitian Liminologi LIPI saat konfrensi pers di BP Batam. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam, akan memulai program pembersihan penyebaran eceng gondok di Waduk Duriangkang, yang merupakan kawasan waduk terbesar di Batam.

Dalam hal ini, BP Batam memulai dengan meminta masukan Profesor Gadis Sri Haryani, dari Pusat Penelitian Liminologi LIPI.

Setelah mendapatkan keterangan dan data dari pihak Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Gadis memberikan saran bahwa saat ini BP Batam masih dapat melakukan tindakan manual guna mengatasi permasalahan eceng gondok.

"Perbandingan luasan penyebaran eceng gondok baru mencapai 180 Ha, dengan luasan waduk seluas 2.340 Ha maka hal ini belum sampai 10 persen yang ditutupi. Oleh karena itu masih dapat dilakukan secara manual, dengan bantuan harvester," tuturnya, Sabtu (23/11/2019).

Walau begitu, dia meminta agar penanganan tidak hanya dilakukan dengan menggeser posisi eceng gondok ke pinggir waduk. Namun melakukan pembersihan dengan tindakan memanen, kemudian pihak BP Batam dapat memanfaatkan hasil panen tersebut sebagai pupuk untuk kawasan taman kota yang ada.

Gadis juga mengingatkan dibutuhkan upaya yang serius dan terprogram untuk menjaga fungsi waduk. Antara lain melalui kegiatan pembersihan waduk dari gulma Eceng gondok. Saat ini luasan Eceng gondok di genangan waduk Duriangkang.

"Jadi masalahnya bisa diatasi dari hulu hingga hilir, jangan hanya dicabut kemudian dipinggirkan atau dibakar. Lebih baik dicacah dengan mesin pemotong kemudian dijadikan pupuk kompos untuk taman kota," lanjutnya.

Gadis juga mengingatkan sebagai kawasan Daerah Tangkapan Air (DTA), yang dimanfatkan oleh 70 persen masyarakat Batam. Maka penanganan dan perawatan rutin juga masih harus tetap dilaksanakan oleh BP Batam. Hal ini diutarakannya mengingat dari hasil pengecekan, diketahui bahwa kawasan waduk Duriangkang memiliki nutrien yang merupakan makanan atau pupuk bagi tumbuh kembangnya eceng gondok.

"Memang harus terus menerus dilakukan pementauan, pengangkatan secara pemanenan. Enceng gondok ini memiliki masa perkembangan biji yang bisa berkembnang secara vegetatif dan generatif. Setahunnya harus 4 kali pembersihan," tuturnya.

Editor: Gokli