Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Pola Makan Cermat untuk Penderita Diabetes
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-11-2019 | 11:04 WIB
diabetes13.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hari Diabetes Sedunia diperingati pada 14 November saban tahun. Penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh ini dikenal sebagai 'pembunuh diam-diam' yang menakutkan di tengah masyarakat.

Namun, vonis diabetes bukan lah akhir dari kehidupan. Penyandang diabetes masih bisa menikmati hidup, meski dengan mematuhi panduan yang berlaku.

Ahli gizi Fiastuti Witjaksono bahkan mengatakan bahwa tak ada yang berbeda antara pola makan penyandang diabetes dengan orang pada umumnya.

"Penyandang diabetes sebenarnya hanya membutuhkan asupan bergizi dalam takaran tepat dan mengikuti waktu makan yang rutin," ujar Fiastuti dalam keterangan resmi 'Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia' dari Diabetasol, Rabu (13/11/2019). Pola makan ini juga berlaku bagi orang pada umumnya demi tubuh yang lebih sehat.

Alih-alih mengikuti pola makan ketat dengan mengurangi porsi makan, penyandang diabetes justru disarankan untuk menjalani pola makan tepat dengan gizi seimbang yang mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

"Penyandang diabetes membutuhkan nutrisi seperti karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, serat yang tinggi, vitamin, dan mineral," ujar Fiastuti.

Pola makan tepat bagi penyandang diabetes dapat dieksekusi dengan menerapkan konsep 'tepat 3J'. Pola makan ini memperhatikan jadwal, jumlah, dan jenis asupan demi menstabilkan kadar gula darah.

Tepat jadwal berarti makan setiap tiga jam sekali yang terdiri atas tiga kali makan dengan sarapan, makan siang, makan malam, lengkap dengan tiga kali selingan.

Tepat jumlah merupakan kebutuhan kalori harian yang disesuaikan dengan berat bada, usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik.

Sedangkan tepat jenis merupakan pilihan penyandang diabetes dengan menghindari makanan yang mengandung gula atau karbohidrat sederhana seperti makanan dan minuman manis.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes 2018 mencatat, prevalensi diabetes mengalami peningkatan dari 6,9 persen pada 2013 menjadi 8,5 persen pada 2018.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha