Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program DOISP

World Bank Gelontorkan Dana untuk Sedimentasi DAM di Batam
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 31-10-2019 | 16:52 WIB
duriangkang-dam-il.jpg Honda-Batam

PKP Developer

DAM Duriangkang di Kecamatan Seibeduk, Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Badan Pengusahaan (BP) Batam, Binsar Tambunan menyatakan, proyek sedimentasi yang akan dilakukan di DAM Duriangkang, akan kembali menjalin kerja sama dengan World Bank.

Dalam hal ini, adanya bantuan dana akan disalurkan melalui Dam Operational Improvement Safety Project (DOISP). Tidak hanya di Batam, DOISP mengalokasikan anggaran lumayan besar untuk operasional dan perawatan dam di Indonesia.

Menurut Binsar, jika keseluruhan proses telah selesai, dana DOISP bisa segera cair untuk mengeruk sekitar 1 juta m3 sedimentasi di DAM. "Kalau dapat, Sei Harapan itu bisa Rp 50 miliar sampai Rp 60 miliar," ujarnya, Kamis (31/10/2019).

Biaya ini sendiri diperuntukan bagi pengerukan sedimentasi, yang mempengaruhi kualitas dan debit air di DAM.

Binsar menambahkan, dalam prosesnya akan melalui lelang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, di akhir tahun 2019. "Saat ini Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pengerukan sedimentasi dari provinsi sudah selesai. itu juga untuk dokumentasi lelang," lanjutnya.

Sedimentasi dari pengerukan itu sendiri, akan ditampung di tempat penampungan sementara tak jauh dari Dam Sei Harapan. Ada lahan hutan lindung seluas 8 hektare yang bisa dipinjam pakai untuk itu.

Binsar menuturkan, DAM yang dibangun pada 1978 menjadi prioritas paling mendesak. Dari data 2 tahun lalu, setidaknya sedimentasi yang terjadi di dam tersebut sudah mencapai 1 juta m3. Akibatnya, kapasitas dam menjadi berkurang, bahkan bisa mencapai setengahnya.

Editor: Gokli