Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonsiliasi Politik Wujudkan Indonesia Maju
Oleh : Opini
Rabu | 30-10-2019 | 14:52 WIB
prabowo-jadi-menteri-jokowi.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi melantik Prabowo Subianto sebagai Menhan. (Foto: Tribunnews)

Oleh Kurniawan

SIKAP negarawan Jokowi-Prabowo dalam politik patut diacungi jempol. Sebagaimana diketahui, kedua tokoh tersebut merupakan rival politik dalam Pemilu 2019. Namun saat ini, keduanya bersepakat untuk bersama-sama membangun Indonesia maju.

 

Rekonsiliasi politik ini diharapkan dapat diikuti seluruh masyarakat yang sempat terpecah karena perbedaan

Sikap legowo dan "move on" Prabowo Subianto patut diacungi jempol. Dirinya menyatakan sikap dan komitmennya untuk mendukung pemerintahan sah Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang. Di masyarakat maupun elit politik, hal itu menjadi pro dan kontra.

Mengingat sebelumnya dua orang paling berpengaruh ini beradu sengit dalam pesta demokrasi pada April, 2019 lalu. Tak hanya perdebatan seru, kubu masing-masing-pun memiliki manuver guna memenangkan hati rakyat kala itu.

Namun, semua telah terlewati dengan baik. Palu sudah diketuk dan keputusan tak mampu diganggu gugat. Nama Jokowi-Ma'ruf keluar sebagai pemenang yang sah secara demokrasi dan ketentuan hukum yang berlaku. Kini saatnya mulai meniti babak baru guna membangun negeri.

Seperti dilaporkan, mantan perwira tinggi ini kini turut bergabung secara resmi dalam kabinet Jokowi jilid kedua. Banyak pihak yang senang akan kabar baik, kini dua tokoh berpengaruh ini siap bergandengan tangan membangun masa depan Bangsa Indonesia.

Sesuai daftar nama kabinet baru Jokowi, Prabowo menempati posisi Menhan (Menteri Pertahanan) menggantikan Ryamizard Ryacudu. Dari kejadian ini banyak pihak yang menanyakan perihal pendukung sang Perwira TNI. Namun, Prabowo mengimbau kepada para pendukung agar tak bersikap terlalu fanatik berkaitan dengan pendidikan politik.

Seperti yang diungkapkan oleh Habiburokhman, selaku Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Partai Gerindra, mengatakan jika banyak relawan Prabowo ini kecewa dengan keputusan yang diambilnya. Namun, pihaknya mengakui jika akhirnya relawan ini mampu memahami langkah yang dipilih oleh pentolan Gerindra tersebut.

Pernyataan serupa tentang harus bisa "move on" dari dinamika politik yang telah lewat ini turut diutarakan oleh Pengamat politik dari Universitas Indonesia, yakni Aditya Perdana.

Ia menilai meski kekecewaan yang timbul akibat keputusan Prabowo, namun dirinya tetap mengingatkan kepada masyarakat luas untuk tidak bersikap fanatik dalam politik, terlebih dalam mendukung calon pilihannya.

Tak dipungkiri bergabungnya Prabowo ke kubu Jokowi kemungkinan akan meningkatkan apatisme masyarakat terhadap politik.

Tapi, ia tetap menegaskan nantinya kita akan mengerti bahwa paham fanatisme ini hanya akan berujung kompromi dan tidak bisa menyuarakan apa yang diinginkan oleh aliansi tersebut, sehingga tak usah ditanggapi berlebihan.

Ia juga mengimbau agar publik harus aktif menjadi pihak pengontrol bagi kinerja pemerintahan nantinya. Dirinya berpendapat dan yakin jika masyarakat Indonesia kini sudah lebih terbuka wawasan politiknya. Selain tingkat partisipasi masyarakat juga memiliki kesadaran politik yang relatif bagus.

Patronasi lain akan bergabungnya Prabowo sebagai wujud dukungan pemerintahan yang sah Jokowi - Ma'ruf ini datang dari Sandiaga Uno. Pasangan Prabowo yang maju dalam pilpres lalu dan akrab dipanggil Bang sandi ini mendukung sepenuhnya sikap Prabowo berkoalisi dengan Jokowi. Dirinya menilai jika pentolan Gerindra ini merupakan kader terbaik pertama yang pantas membantu Jokowi.

Sementara itu, Partai Gerindra sendiri mempersilakan presiden beserta wakil presiden terpilih periode 2019-2024 guna menyikapi kesiapan Prabowo Subianto untuk membantu pemerintahan mendatang.

Pihaknya menyatakan Gerindra juga siap membantu apabila pemerintah membutuhkan. Meski demikian, Gerindra menyatakan tidak akan turut campur berkenaan dengan partai politik manapun yang akan diajak bergabung di dalam pemerintahan 5 tahun kedepan.

Partai Gerindra telah yakin jika Jokowi telah mengalkulasi serta memahami jumlah partai politik yang dibutuhkan guna mendukung pemerintahannya yang sah. Menurut laporan, Prabowo menyatakan sikapnya siap mendukung pemerintahan Jokowi ini dihadapan sekitar empat ribu kader Partai Gerindra. Yang mana turut hadir dalam agenda Rapimnas dan Apel Kader di Hambalang, Bogor Jawa Barat.

Dengan pernyataan sikap nyata Prabowo ini hendaknya kita mampu mendukung pemerintahan yang sah oleh Jokowi. Sebagaimana dicontohkan oleh mantan Perwira tinggi TNI ini menunjukkan jika dirinya mampu legowo dan bersiap menyongsong masa depan bangsa Indonesia lebih baik lagi.

Bukan hanya dukungan saja, komitmennya juga dibuktikan dengan bergabung ke dalam kabinet Jokowi sebagai menteri pertahanan. Mari, dukung pemerintahan yang sah dan didasari atas persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan Indonesia lebih kuat lagi.*

Penulis adalah pengamat sosial politik