Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Brimob Persilakan Jurnalis Naik ke Baracuda Saat Liput Kerusuhan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 26-10-2019 | 12:16 WIB
brimob1.jpg Honda-Batam
Simulasi yang dilakukan Brimob. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Korps Brimob Polri memberikan simulasi bagi para jurnalis agar tetap aman bertugas dalam meliput aksi unjuk rasa eskalasi besar yang mengarah kepada kerusuhan.

Kabag Ops Korps Brimob Polri Kombes Waris Agono menyampaikan, saat situasi hijau atau tertib dalam aksi unjuk rasa, memang biasanya para jurnalis masih berbaur di seluruh lapisan. Baik itu di kerumunan massa dan petugas kepolisian yang mengamankan.

"Situasi hijau, posisi biasanya jadi satu dengan massa. Tetapi kami sarankan tetap berada di samping dari sisi petugas," tutur Waris di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/10).

Waris menyebut, situasi di lapangan tentu tidak sepenuhnya dapat diprediksi. Saat mulai memanas dan tidak tertib alias kuning, maka petugas dengan perlengkapan tameng fiber akan maju mengadang demonstran.

"Apabila situasi kuning, sebaiknya teman-teman (jurnalis) tidak di tengah-tengah massa. Ada di sisi kanan kiri petugas. Kami sarankan ada di samping. Jadi tidak di belakang atau depan petugas. Jadi apabila Dalmas Sabhara terpaksa melakukan tindakan, tidak terkena," jelas dia.

Kemudian, lanjutnya, lintas ganti dari satuan Sabhara ke PHH Brimob Polri baru dilakukan saat kondisi berubah menjadi kerusuhan alias merah. Tim Brimob yang turun biasanya mengenakan sejumlah peralatan, salah satunya senapan gas air mata.

"Saat situasi merah, kami harap teman-teman media bisa masuk ke tengah kami dan bahkan bisa naik ke atas baracuda, AWC, ambil gambar di situ itu lebih aman. Minta izin untuk naik dengan identitas. Ini biasanya sudah bukan pendemo lagi, tapi perusuh. Sudah berganti. Kalau orang demo tidak melakukan itu," Waris menandaskan.

Sumber: Merdeka.com
Editor: Chandra