Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasien Harus Beli Obat dari Luar, Komisi I DPRD Natuna 'Warning' RSUD dan Dinkes
Oleh : Kalit
Jum\'at | 25-10-2019 | 16:16 WIB
wan-obat.jpg Honda-Batam
Wan Haris, anggota Komisi I DPRD Natuna saat meninjau RSUD Natuna terkait keluhan pasien harus beli obat dari luar rumah sakit. (Foto: Kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas menjadi sorotan Komisi I DPRD Natuna bersama Dinas Kesehatan, pihak rumah sakit, dan BPJS Kesehatan. Pasalnya, pasien mengeluh terpaksa harus beli obat di luar lantaran ada sebagian yang tak ditanggung BPJS Kesehatan.

Dalam pertemuan itu, pihak BPJS Kesehatan menyampaikan, biaya pengobatan termasuk biaya obat bagi pengguna JKN-KIS ditanggung sepenuhnya. Namun, hal berbeda dirasakan masyarakat, masih harus merogoh kocek untuk membeli obat di luar RSUD maupun Puskesmas.

Keluhan masyarakat ini diketahui anggota dewan saat melakukan peninjauan ke RSUD Natuna. Di sana, Wan Aris, anggota Komisi I DPRD Natuna menerima keluhan sejumlah pasien terkait obat-obatan yang tak ditanggung BPJS Kesehatan.

"Kita melakukan peninjauan langsung ke RSUD Natuna dan menanyakan langsung kepada pasien terkait ketersediaan obat-obatan yang selama ini diisukan ada beberapa obat yang tidak ditanggung pihak BPJS," terang Wan Aris di RSUD Natuna, Jumat (25/10/2019).

Pada kunjungan ini juga didapat akar permasalahan sehingga pasien harus membeli obat saat bagi yang sedang dirawat di RSUD Natuna. Setelah mendapat keterangan dari pihak RSUD, ternyata bukan pihak BPJS yang salah, namun akibat stok obat habis di RSUD.

"Ternyata stok obat di rumah sakit habis untuk sementara dan masih menunggu pengiriman obat dari luar," papar Wan Haris.

Aka hal ini, Komisi I DPRD Natuna meminta kepada RSUD Natuna dan Dinas Kesehatan Natuna untuk segera menyelesaikan permasalahan stok obat dan jangan sampai habis akibat keterlambatan pengiriman dari luar.

"Kita menegaskan kepada RSUD dan Dinas Kesehatan untuk menyediakan seluruh obat yang dibutuhkan, dan tidak ada lagi resep yang dibeli di luar," tegasnya.

Wan Haris juga menyampaikan, jika ada lagi pasien yang masih membeli obat dari luar segera di laporkan ke Komisi I DPRD Natuna.

Editor: Gokli