Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Membaca Arus Dukungan Masyarakat pada Pelantikan Presiden
Oleh : Opini
Rabu | 16-10-2019 | 14:53 WIB
pelantikan-jokowi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilusrtasi pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin. (Foto: Ist)

Oleh Ahmad Pahlevi

SEJUMLAH dukungan serta pernyataan untuk siap mengawal pelantikan Jokowi-Ma'ruf masih terus berdatangan. Termasuk berbagai seruan perdamaian dan imbauan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung momentum ini.

Pentingnya perdamaian dalam suatu negara sebagai salah satu faktor terwujudnya situasi kondusif dan aman. Berkenaan dengan hal tersebut sejumlah elemen masyarakat memberikan peranannya guna mendukung pelantikan Jokowi-Ma'ruf pada 20 Oktober mendatang.

Salah satu aliansi bernama MPD turut menyuarakan dukungannya pada kamis, di depan Patung Kuda, Jakarta. Aksi dari massa MPD ini juga berjalan tertib, di bawah penjagaan ketat oleh para aparat kepolisian.

Massa yang berjumlah ratusan orang ini menamakan dirinya sebagai organisasi Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD). Mereka menggelar aksi damai di Patung Kuda, Jakarta kamis lalu. Kabarnya Aksi ini dilakukan guna menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden.

Dalam aksinya, MPD juga membawa hingga puluhan Bendera Indonesia serta menggelar sejumlah spanduk dan juga poster. Yang mana bertuliskan "Jaga Indonesia Tetap Damai". Mereka menyatakan komitmennya untuk mengawal serta mendukung penuh agenda kenegaraan itu.

Berkenaan dengan hal itu, MPD melihat adanya gerakan-gerakan guna mencoba membuat situasi tidak aman serta kacau, khususnya menjelang pelantikan ini. Mereka juga memberikan dukungan terhadap TNI dan Polri dalam menjaga situasi agar terus tetap aman.

Selaku Koordinator aksi, Wiryawan menyebutkan jika pihaknya turut mengimbau masyarakat untuk ikut membantu aparat keamanan untuk mewujudkan situasi kondusif, aman dan damai. Selain itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan tidak serta -merta percaya akan berita yang beredar, atau hoax.

Sementara itu, Irjen Pol Rycko Amelza selaku Kapolda Jawa Tengah juga mengajak seluruh elemen masyarakat guna mendukung agenda kenegaraan ini. Ia menyebut agar masyarakat, pelajar, mahasiswa, para tokoh, habaib, kiai, ustaz, pendeta, romo juga yang lainnya untuk bersatu padu. Yakni menyatukan hati dan tekad agar seluruh prosesi pelantikan berjalan lancar. Yang mana bertujuan untuk kemajuan serta kesejahteraan Nusantara.

Ia mantap memprediksi tidak akan ada elemen masyarakat di wilayah Jawa Tengah yang akan melakukan aksi demo dalam pelantikan tersebut, karena dirinya yakin warga Jateng telah melek dalam hal demokrasi. Ia juga menambahkan bahwa warga Jateng adalah warga yang dewasa sehingga akan memberikan dukungannya agar pelantikan berjalan damai dan mulus, serta membawa kebaikan pada bangsa Indonesia.

Meski diprediksi tak akan ada yang mengintervensi pelantikan ini, Aparat kepolisian khusus wilayah Polda Jateng tetap memberikan antisipasi dan pencegahan di lapangan. Pengamanan ini dimaksudkan agar tidak ada yang berupaya untuk menggagalkan prosesi ini. Pihaknya menyatakan bahwa kepolisian masih berada di dalam operasi Mantap Brata Candi 2019. Operasi ini kabarnya juga akan dilaksanakan hingga pelantikan paripurna.

Disisi lain dukungan serupa datang dari gabungan masyarakat dan juga mahasiswa Yang menyatakan sepakat untuk dukung pelantikan Jokowi – Ma’ruf sebagai Presiden dan Wapres RI Periode 2019-2024. Mereka juga mantap mendukung keutuhan NKRI dari segala wujud ideologi asing. Hal ini disuarakan akibat indikasi provokasi untuk mengintervensi prosesi pelantikan yang akan digelar pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Peristiwa ini terlihat sangat menarik hati. Mereka bersedia bergandengan tangan untuk membela negeri tercinta Indonesia, termasuk agenda kenegaraan yang dilaksanakan sebagai puncak dari pesta demokrasi beberapa bulan lalu (Pemilu).

Terlebih komitmen mereka guna menjaga keutuhan NKRI. Meski ramai provokasi akan adanya upaya penggulingan kepemerintahan Mantan Walkot Solo ini, nyatanya tak menjadi soal. Bahkan, ribuan mahasiswa ini dengan mantap bekerja sama dengan masyarakat untuk berperan serta mendukung sang calon pemimpin negara.

Dengan demikian besar harapan pelantikan presiden dan wakil presiden akan berjalan mulus dan lancar, tanpa adanya intervensi pihak lain yang mencoba mengacaukan momentum ini. Harapan kedepan, semoga oknum-oknum tak bertanggung jawab semacam itu mampu diberantas. Sehingga tidak menimbulkan kekacauan juga meresahkan warga.

Selain itu, amanat yang diemban selama lima tahun kedepan mampu membawa Indonesia semakin maju, kokoh, kuat serta menjadi bangsa yang lebih besar lagi dan disegani.*

Penulis adalah pengamat sosial politik