Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Makin Anjlok, Alasan Ismeth Abdullah Terpanggil Kembali Pimpin Kepri
Oleh : Harjo
Rabu | 02-10-2019 | 11:52 WIB
ismeth-pemuda-uban.jpg Honda-Batam
Ismeth Abdullah bersama tokoh pemuda Bintan Utara. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ismeth Abdullah, salah satu tokoh di Kepri, merasa terpanggil untuk kembali mencalonkan diri di Pilkada Kepri 2020. Hal ini, didasari semakin anjlok pertumbumbuhan ekonomi Kepri dari tahun ke tahun.

Demikian disampaikan Ismeth Abdullah yang juga mantan Gubernur Kepri priode 2006-2010 dalam bincang-bincang bersama sejumlah tokoh pemuda di Bintan Utara, Selasa (2/10/2019).

Munculnya kiinginan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Kepri dalam Pilkada 2020, setelah adanya desakan dari beberapa elemen masyarakat di Kepri agar dirinya kembali memimpin Kepri untuk melanjutkan program pembangunan yang sebelumnya sempat tertunda, demi kemajuan Kepri.

Apalagi, mengingat Kepri bertetangga dengan negara Singapura yang sudah maju, belum memberikan dampak yang positif terhadap kemajuan Kepri.

"Seharusnya, dengan bertetangga dengan negara yang lebih maju, Kepri juga mendapatkan manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Terutama warga mendapatkan akses kemudahan dalam menjalankan usahanya. Karena negara Singapura juga berharap negara tetangga juga bisa ikut maju," ungkap Ismeth yang didampingi sang istri Aida Zulaika Nasution.

Hingga saat ini, kata Ismeth, masih banyak program yang sudah dicanangkan sejak dirinya menjabat Gubernur Kepri belum terlaksana. Terutama di bidang infrastruktur sebagai fasilitas pendukung peningkatan perekonomian masyarakat.

"Termasuk seperti petani dan pedagang yang dulunya memiliki akses ke Singapura, saat ini justru semakin sulit. Hal seperti ini, jelas dibutuhkan kehadiran dan campur tangan pemerintah. Di sini, terkesan ada kesalahan mengurus Kepri," tegasnya.

Intinya, apabila dunia usaha sedang sakit, maka peran pemerintah menjadi sebuah keharusan untuk meringakan, demi kelangsungannya. Baik seperti memberikan tunjangan atau subsidi, di segala bidang termasuk bidang pariwisata.

Untuk membenahi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kepri seperti yang dulunya bisa mencapai 7 persen dan saat ini sedang anjlok, harus bisa dilakukan, apabila pengelolaan Kepri benar-benar memiliki dan menjalankan program yang benar.

"Masih ada waktu untuk membenahi Kepri, sebelum pesawat menukik lebih jauh. Semoga ke depan perekonomian Kepri bisa kembali bangkit dan ekonomi masyarakat bisa terus meningkat," imbuhnya.

Editor: Gokli